KedaiPena.com – Produksi Film Negara (PFN) menyadari sepenuhnya, kendala utama yang dihadapi oleh industri film Indonesia adalah masalah akses dan pembiayaan. Sehingga, PFN mengharapkan dengan bekerja sama dengan Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) akan mampu mendorong peningkatan hasil dan kualitas perfilman Indonesia.
Direktur Utama PFN, Dwi Heriyanto, menyatakan salah satu langkah yang akan dilakukan dalam mendorong industri perfilman Indonesia adalah menggelar lomba pembuatan film pendek di daerah.
“Ini kita sudah bekerja sama dengan Telkom Group. Jadi kita adakan perlombaan. Yang menang akan kita tayangan di TVRI lokal maupun platform penayangan film milik Telkom group,” kata Dwi saat penandatangan MOU dengan pihak KADIN, ditulis Kamis (10/3/2022).
Bagi yang memiliki potensi besar, ia menyatakan akan diberikan bantuan pembiayaan.
“Jadi strateginya memang seperti menyusun dari pinggir lah baru masuk ke tengah,” ujarnya.
Dengan kerjasama dengan KADIN ini, Dwi mengharapkan akan terjalin suatu kolaborasi apik yang mampu mendorong industri perfilman nasional secara khusus dan industri kreatif daerah secara umum.
“Karena kami lihat potensi terbesar sebetulnya untuk film-film yang bisa dikembangkan itu dari daerah. Kalau ada pembiayaan film memang harus ada porsinya, antara PH besar dan PH (Production House) kecil, sehingga yang PH kecil juga tumbuh,” ujarnya lagi.
Niat PFN ini, didukung sepenuhnya oleh Ketua Umum KADIN, Arsyad Rasjid, yang memang memiliki pengalaman pula di bidang perfilman dan memiliki ambisi besar untuk menyandingkan nama Indonesia dengan Korea Selatan.
“Korea Selatan saja bisa dikenal di seluruh dunia, bahkan hingga Amerika Serikat yang sudah dikenal melalui Hollywood. Kenapa tidak Indonesia juga turut serta? Kita punya kekayaan alam dan sumber daya,” kata Arsyad dalam kesempatan yang sama.
Ia mengharapkan industri perfilman Indonesia yang stagnan saat ini dapat berkembang dengan cara menyusun ekosistem dan menguatkan industrinya.
“Melalui kerja sama ini kita ingin kembangkan industri di daerah-daerah. Kebetulan Kadin Indonesia juga sudah ada di 33 provinsi. Salah satu industri yang bisa kita bangun adalah industri perfilman,” pungkasnya.
Laporan: Natasha