KedaiPena.Com – Tim KedaiKreatif melakukan perjalanan ke Taman Nasional Way Kambas, akhir bulan lalu. Di sana, tim, sempat menyambangi desa wisata berbasis masyarakat yang mulai menggeliat, beberapa tahun terakhir.
Tim pun melakukan wawancara dengan Sabar, pemilik homestay Andatu, di Desa Labuhan Ratu IX, Lampung Timur. Berikut selengkapnya wawancara itu.
KedaiKreatif: Bisa diceritakan tentang perkembangan desa wisata yang ada di Labuhan Ratu IX ini?
Sabar: Sebelumnya terima kasih kepada teman-teman yang berkenan hadir di Homestay Andatu. Homestay ini terletak di Labuhan Ratu IX yang lebih terkenal lagi dengan nama Desa Plang Ijo yang berdekatan langsung dengan pintu masuk Taman Nasional Way Kambas yang hanya berjarak 200 meter ke loket masuk.
KedaiKreatif: Apa saja yang dapat disajikan dari desa wisata ini?
Sabar: Yang pertama itu ada wisata desa biogas, yang memang sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan ke masyarakat yang nantinya untuk dipakai sebagai energi terbarukan. Dan itu bahannya sangat mudah itu.
KedaiKreatif: Selain itu?
Selain itu karena 90 persen sukunya suku Jawa, jadi kita coba untuk melestarikan seni dan budaya. Yang kita ambil adalah seni Reog Ponorogo.
Hal lain dari desa wisata, adalah kami mengemas suasana malam yang hening dengan pengamatan binatang malam. Di sini masih ada burung hantu, kukang, burung cabak. Dan itu memang ada daya tarik sendiri bagi wisatawan dalam negeri dan wisatawan luar negeri. Jadi kita kemas dan kita jadikan paket masuk ke desa wisata.
KedaiKreatif: Apa selama ini sudah ada dukungan dari pemerintah?
Sabar: Ya, memang selama ini kita mengharapkan dukungan dari berbagai pihak artinya pengembangan potensi yang ada di desa wisata Labuhan Ratu IX, Plang Ijo ini. Karena banyak potensi dan selama ini berhasil sudah kami kemas.
Tentunya kemi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Selama ini kami memang memanfaatkan media sosial, akan tetapi itu pun kayaknya menurut kami belum maksimal. Jadi harapan kami yaitu dukungan dari berbagai pihak untuk mempromosikan.
KedaiKreatif: Ada tidak keuntungan dengan berada di sekitar Taman Nasional Way Kambas?
Sabar: Untuk memasarkan paket-paket wisata yang di desa ini, kita sementara ini juga istilahnya numpang nama di Way Kambas, artinya selama ini Way Kambas sudah dikenal dunia. Jadi untuk memasarkan paket desa wisata itu awalnya kita mempromosikan dulu Way Kambas. Nanti sedikit demi sedikit tamu yang datang ke Way Kambas itu kita kenalkan ke paket-paket desa wisata ini.
KedaiKreatif: Bisa dijelaskan lewat mana jika wisatawan mau datang ke sini?
Sabar: Kalau untuk mengunjungi Desa Wisata Plang Ijo, Labuhan Ratu IX ini, jadi dari Pelabuhan Bakauheni sampai ke sini, kurang lebih berjarak 109 km. Dengan berkendaraan mobil, kurang lebih memakan waktu 3 jam-an untuk sampai disini. Jika dari teman-teman di Jakarta dan sekitarnya ingin mengunjungi desa wisata ini, kami siap membantu.
KedaiKreatif: Apa ada transportasi yang sudah mendukung ke arah sini?
Sabar: Jadi sekarang sudah ada transportasi yang memudahkan kita untuk ke sini yaitu dengan bis umum Trans Rajabasa-Karang. Dari Rajabasa mau kesini langsung, tidak putus-putus sampai kesini bisa. Terus dari Bakauheni yang langsung ke sini juga bisa. Dengan jalur penerbangan juga bisa yaitu dari Bandara Raden Intan. Untuk ke Way Kambas ada sarana transportasinya yang tidak putus-putus, dalam artian hanya naik satu bus saja tanpa harus pindah-pindah bus.
KedaiKreatif: Harapan ke depan seperti apa?
Sabar: Harapan kami selaku pelaku-pelaku desa wisata, tentunya yang pertama untuk paket-paket desa wisata yang sudah kami kemas itu semakin lama semakin banyak dikenal. Semakin banyak pengunjung. Tentunya saya juga berharap dukungan dari temen-temen maupun dari pemerintah daerah, provinsi, pemerintah pusat untuk lebih mendukung kami dalam mengembangkan desa wisata yang ada di Plang Ijo, Labuhan Ratu IX.
Laporan: KedaiKreatif