KedaiPena.Com – Mola adalah nama perkampungan yang ada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di sinilah suku Bajo yang terkenal sebagai pelaut ulung tinggal.
Dahulu, suku ini enggan hidup di darat dan hidup di laut. Bahkan, suku ini sempat sampai Filipina selatan dengan perahu dan bermodalkan rasi bintang sebagai penunjuk arah.
Kini, selain melaut, suku Bajo pun mengenal pariwisata sebagai salah satu hal yang bisa menopang perekonomian. Mengedepankan kearifan lokal, orang Bajo menatap masa depan dengan pariwisata.
Samran, Penggiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bajo Mola, Wakatobi mengatakan, sudah beberapa tahun pihaknya mengusung pariwisata.
Bahkan, ia menawarkan paket-paket wisata Bajo Mola yang identik dengan laut. Ada beberapa paket yang dibuat, selain diving dan snorkeling. Berikut paket-paket tersebut.
1. Mengamati Lumba-Lumba
Perjalanan wisata berdurasi dua jam ini dimulai dini hari ini. Wisatawan diupayakan menjumpai sahabat nelayan Bajo, yakni Lumba-Lumba.
Perjalanan akan dilakukan dengan menumpang sebuah bodi, perahu besar buatan masyarakat Bajo Mola. Saat matahari akan terbit, wisatawan akan diantar ke Pulau Kapota, tempat Lumba-Lumba biasa muncul.
Wisatawan juga akan melihat aktivitas nelayan Bajo Mola di pagi hari di perairan tersebut.
“Latih kejelian penglihatan, ketajaman pendengaran dan kecepatan gerak untuk melihat kemunculan mamalia laut gesit ini. Segarkan kembali nilai-nilai persahabatan melalui perjalanan ini,” kata Samran di Wakatobi, belum lama ini.
Ia memberi pesan kepada pengunjung, agar mengenakan tabir surya, topi serta kacamata. Karena melibatkan satwa liar, kemunculan Lumba-Lumba tidak dijamin oleh Sarman.
Paket ini dihargai Rp750 ribu untuk lima orang. Jika peserta paket lebih lebih banyak, maka harga akan lebih murah.
2. Wisata Budaya Bajo
Perjalanan wisata ini membawa pengunjung menyusuri gang-gang sempit pemukiman Bajo Mola.
Pengunjung tidak hanya diajak berkenalan dengan sejarah dan tradisi Bajo Mola yang sangat berorientasi laut, tapi juga filosofi dan nilai-nilai yang diwarisi secara turun-temurun.
“Sebuah perjalanan yang diharapkan dapat menggugah pengunjung merefleksikan kembali filosofi dan nilai-nilai kehidupan,” ujar Samran.
Paket berdurasi dua jam ini dihargai sebesar Rp450 ribu untuk 10 orang, termasuk untuk melihat ritual pengobatan tradisional masyarakat Bajo.
3. Bersampan
Nikmati sensasi berperahu di atas Lepa, sampan kecil khas Bajo, untuk menyusuri kanal-kanal yang tersisa di Mola.
Pengunjung akan diajak untuk merasakan kehidupan laut suku Bajo, dan mengetahui peran penting laut bagi masyarakat Bajo, Wakatobi dan Indonesia.
“Ambillah paket ini di sore hari, sambil merasakan pemandang matahari tenggelam. Sambil membayangkan bagaimana leluhut Bajo selama ratusan tahun menikmati keindahan alam ini,” lanjut Samran.
Ia menjelaskan, harga paket berdurasi dua jam ini seharga Rp450 ribu untuk empat orang, termasuk harga ikan yang dipancing.
4. Kuliner Bajo
Samran mengatakan, tak lengkap jika ke Bajo Mola tanpa mencicipi makanan khas-nya. Cicipi cita rasa nasi jagung, kasuami pepe, gadoh, kampileh, papi, jepa, ledo san sebagainya.
“Makanan ini disiapkan ibu-ibu Bajo Mola,” tegas dia.
Atau main ke Pasar Malam Mola Selatan untuk menikmati kuliner yang lebih menantang. Sebuah perjalanan yang bisa menambah perbendaharaan pengetahuan terkait kuliner nusantara.
Untuk tiga orang, harga paket ini bernilai Rp200 ribu, namun di luar harga lobster dan kerapu.
5. Cerita Bintang
Tutup kunjungan ke Bajo Mola dengan mendengarkan cerita tentang manfaat berbagai benda langit yang selama ratusan tahun menjadi panduan mengarungi lautan.
Nikmati keindahan angkasa raya dari dermaga wisata dan bawa pulang pengetahuan yang tersimpan di balik keindahannya.
Sebagai catatan, kemunculan benda langit dan kelangsungan acara akan dipengaruhi oleh waktu dan cuaca.
Paket ini dihargai Rp450 ribu untuk 5 orang. Jika pengunjung lebih banyak, maka harga akan lebih murah.
Laporan: Irfan Murpratomo