KedaiPena.com - Staff ahli anggota DPR RI dari PDIP Darmadi Durianto, Keny Ginting mengungkapkan kronologis aksi massa yang mengejar dan menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di bilangan Rawa Belong Jakarta Barat, Rabu, (2/11) sudah diperkirakan sebelumnya. Atas penolakan itu, Ahok sempat dievakuasi menggunakan ‎angkot.
“Sejak kedatangan Pak Ahok, saya dan rekan-rekan dari Rumah Aspirasi DPR RI Darmadi Durianto bersama pihak kepolisian sudah melakukan pengawalan. Karena sudah ada tanda-tanda beberapa warga menolak kedatangan Pak Ahok. Saat situasi mulai tidak kondusif, maka Pak Ahok kami evakuasi bersama pihak kepolisian dengan menggunakan angkot M 24 menuju Mapolsek Kebon Jeruk,” tutur Keny pada wartawan  di Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (3/11).
Saat itu, ungkap dia, melihat kondisi yang kian tidak kondusif akhirnya tim dan jajaran kepolisian mengamankan Ahok ke tempat yang lebih aman.
“Saya bersama rekan-rekan dan pihak kepolisian langsung menyetop Mikrolet M24 jurusan Srengseng-Slipi Kemanggisan-Pasar Kopro Tanjung Duren. Para penumpang saya minta untuk turun demi keamanan, dan akhirnya Pak Ahok berhasil kami evakuasi,” ungkap dia.
Padahal rencananya, kata Kenny, Ahok akan mendatangi kawasan Salam Raya untuk meninjau Kali Sekretaris.
“Saat itu, Pak Ahok menyusuri gang-gang kecil, menyalami para warga dan sempat mempertanyakan soal banjir,” jelasnya.
“Saat mengunjungi salah satu bengkel milik warga di gang sempit, puluhan warga mendatangi Ahok dan meneriaki penolakan mendatangi daerahnya,” pungkas Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat ini.
(Prw/Apit)