PARA pendiri bangsa dulu bukan cuma menyiapkan kader penerus untuk melanjutkan tongkat estafet kekuasaan, tetapi juga mewarisi ideologi seperti halnya Sukarno mewarisi Trisakti.
Mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Esensinya, bangsa ini berdiri dan merdeka karena dialektika pemikiran dan gagasan untuk mewujudkan kehidupan bernegara yang berdaulat.
Megawati dan Prabowo dalam konteks hari ini harus diletakkan dalam gambaran ideal seperti ini. Menjadi dwitunggal yang memberikan legacy buat bangsa dan kedaulatan rakyat.
Bukan dwitunggal yang hanya menyiapkan kader penerus belaka, sehingga jangan sampai kembali menyerahkannya kepada para petualang politik atau kepada orang-orang sekitar yang akhirnya menyalahgunakan kekuasaan.
Megawati dan Prabowo yang merupakan anak dari dua tokoh besar Indonesia yang telah meninggalkan jejak besar pemikiran untuk bangsa dan negeri ini memiliki tanggung jawab moral dan tanggung jawab sejarah untuk memperbaiki negeri ini sekarang.
Dalam konteks penentuan kabinet tokoh dwitunggal Megawati dan Prabowo menjadi sangat signifikan untuk berperan dalam memperbaiki berbagai kelemahan yang terjadi dalam masa lima tahun pemerintahan yang baru lalu.
Terutama dalam bidang ekonomi yang sekarang semakin terjerumus ke dalam lumpur kotor neoliberalisme yang faktanya terus menerus menyusahkan hidup mayoritas rakyat negeri ini. Para wong cilik, kaum kelas sendal jepit hanya menjadi santapan kepentingan asing dan korban kebijakan menteri keuangannya yang mencekik. Bertolak belakang dengan cita-cita Trisakti Bung Karno.
Saatnya sekarang dwitunggal Megawati-Prabowo melakukan amal sejarah dengan benar-benar mencari tokoh yang tepat untuk memperbaiki perekonomian masyarakat.
Tokoh yang memiliki integritas, berciri problem solver, implementatif terhadap konsepsi Trisakti, dan punya keberpihakan kepada rakyat, yang dalam amatan publik secara luas sebenarnya tokoh ini selalu tertuju pada satu nama: Dr Rizal Ramli.
Amal sejarah. Lagi-lagi amal sejarah. Rakyat sangat merindukan kabinet yang benar-benar amanah yang tidak membuat Indonesia punah. Kabinet yang mampu menerangi jalan mimpi rakyat jelata.
Kabinet yang menaburkan harapan, ide, gagasan, dan kerja nyata, yang mengembalikan kepercayaan serta harga diri bangsa.
Oleh Arief Gunawan, Wartawan Senior