KedaiPena.Com – Letak keadilan yang diterima buruh saat ini masih sangat sedikit dan jauh dari kata sejahtera dan berkeadilan. Contohnya, peraturan perusahaan saat ini dibuat tanpa mendengar keinginan pekerja.
Hal itu dikatakan Direktur UNI Global Union Asia dan Pasifik, Dr. Kun Wardana Abyoto dalam diskusi publik ‘Buruh Jakarta Bangkit Melawan di Rumah Makan Pempek Kita, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4).
“‘Image’ serta citra pekerja saat ini masih menjadi komoditi tanpa dijadikan rekan. Banyak kebijakan perusahaan yang menekan hak-hak pekerja yang menyebabkan munculnya ketidakadilan,” ungkapnya
Selanjutnya, masih atas nama keadilan dan kesejahteraan buruh, ia menyarankan perlunya setiap perusahaan memprioritaskan pendidikan untuk para pekerja. Karena hal tersebut bisa meng-‘upgrade’ skill pekerja, terlebih lagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Lalu melakukan pembagian laba kepada pembuat laba (pekerja) yang adil. Karena perusahaan sering lupa soal kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan pekerja. Setidaknya, berikan 20 persen keuntungan untuk buruh. Ini bisa menjadi solusi dari kesenjangan tersebut,” tutupnya.
(Prw/Apit)