KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi Rizal Ramli bercerita soal pengalamanya menangani ekonomi Indonesia saat berada di kabinet pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur.
Pengalaman RR tersebut disampaikan dalam acara Let’s Talk with Saraswati dengan tema “Matematika Rizal Ramli : Melawan Kebangkrutan Indonesia”, Kamis (18/6/2020) malam.
RR begitu Rizal Ramli disapa, sebagai pemimpin tim ekonomi Presiden Gus Dur mengubah teknik debt-swap atau pertukaran utang.
Cara ini membuat Pemerintahan Gus Dur mendapat pengurangan utang dari negara-negara Eropa.
Bahkan hingga mendapat bonus pembangunan Jembatan Pasoepati Bandung dari pemerintah Kuwait.
“Apa yang telah kita lakukan, satu mengubah utang besar dengan proyek,” kata RR ditulis, Jumat, (19/6/2020).
Selain itu, RR juga mengatakan, pernah melakukan hal serupa dengan Jerman, terkait negosiasi pengurangan utang.
“Dulu Jerman selalu mengeritik kita, Indonesia ini selalu merusak lingkungan, merusak paru-paru dunia, selesai dia berbicara, Rizal mengatakan ayo Jerman kurangi utang kita,” cerita RR.
“Saya yakin 300 hektar untuk konservasi. Kalau jago negosiasinya ngomong sama Jerman, Kanada ‘lo kurangin utang gue, gue sediain konservasi’,” tegas RR.
Bahkan, RR juga pernah membenahi BUMN tanpa menyuntikkan uang atau APBN. Salah satu perusahaan plat merah yang dibenahi oleh RR kala itu ialah Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Tahun 2000 itu PLN nyaris bangkrut, modalnya minus Rp9 triliun dan asetnya hanya Rp50 triliun, lalu direksi PLN datang kepada kami, meminta disuntik dana APBN. Saya katakan ‘no way‘. Kalau saya lakukan itu, saya minta direksi mundur,” papar RR.
Di tengah buruknya kondisi tersebut, lanjut RR, direksi tidak ingin mundur, ia pun memberikan solusinya untuk melakukan revaluasi aset PLN sendiri.
“Seperti biasa tidak mau mundur, dan solusinya mari kita melakukan revaluasi aset PLN, karena asetnya banyak yang historical value. Dan apa yang terjadi, aset PLN naik dari Rp50 triliun jadi Rp240 triliun,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi