KedaiPena.Com - Beragam cara ditempuh untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di tanah air, khususnya di bidang pendidikan. Mulai dari advokasi anggaran, pengiriman tenaga terdidik ke pelosok-pelosok daerah, hingga perbaikan sarana dan prasarana sekolah.‎
Salah satu cara lain yang dilakukan adalah berbagi buku secara cuma-cuma yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih dalam rangka reses di daerah pemilihannya Jawa Tengah IX, yaitu di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, belum lama ini.
Aksi simpatik ini tak pelak menimbulkan simpati terdalam dari para ibu pegiat pendidikan untuk menanti kehadiran buku-buku nan bermanfaat tersebut. Di tengah, rinainya hujan turun, Fikri mengantar langsung buku-buku bantuan tersebut kepada para masyarakat yang telah menanti.
Salah seorang warga Bumiayu, Adam, merasa sangat bahagia, melihat salah satu anggota dewan dari DPR RI berkenan untuk silaturahim dan menyerahkan langsung buku-buku bacaan hingga ke pelosok kecamatan Bumiayu.Â
“Senang rasanya, tidak menyangka saja ada Anggota Dewan DPR RI mau main ke sini antarkan buku untuk kami. Aksesnya kan susah, makan waktu juga, yang di Brebes aja jarang disini,” bahagia Adam.‎
Pada kesempatan ini, Fikri menyampaikan bahwa buku bantuan ini adalah salah satu program kerjasama dengan Perpustakaan Nasional (perpusnas) untuk masyarakat Bumiayu untuk membuat taman baca masyarakat, mengingat jauhnya lokasi dari perpustakaan daerah di Brebes.
“Ini mungkin bantuan yang tidak seberapa, tetapi sesungguhnya mahal, karena ilmu itu mahal. Sebelumnya kita pernah ke mari untuk mengantarkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai beberapa miliar, untuk bencana longsor yang terjadi di wilayahan patahan bantarkawung hingga Salem tahun 2014 lalu,†jelas Legislator PKS ini.
Lebih lanjut, Fikri berharap dengan pemberian bantuan buku mampu untuk menumbuhkan minat baca dan menambah wawasan masyarakat. Sehingga bisa membantu pembangunan di Brebes, mengingat peringkat Indeks Pembangunan Manusia Brebes berada di posisi paling terakhir, yaitu 35 dari 35 kabupaten/kota di seluruh Jawa Tengah.
Diketahui, dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Perpusnas memiliki program pembagian buku bacaan gratis kepada masyarakat untuk membuat Taman Baca.
“Prioritas penyebaran bantuan diperuntukkan untuk daerah-daerah pelosok agar kesempatan membaca sama dengan daerah kota yang cenderung mudah dalam akses terhadap perpustakaan daerah,†papar Fikri.‎
Saat ini, Indeks Tingkat Membaca Indonesia, menurut data UNESCO tahun 2012, hanyalah 0,001. Artinya, dari 1.000 penduduk, hanya ada 1 orang yang memiliki kemampuan membaca buku dengan baik.Â
Bahkan, data dari World’s Most Literate Nations yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun 2016, peringkat literasi Indonesia di posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti, hanya lebih baik dari Negara Bostwana.
“Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat kita masih rendah secara literasi karena langkanya buku. Akses terhadap perpustakaan menjadi indikator naiknya peringkat literasi Indonesia. Kalau hanya mengandalkan pemda, saya kira akan sulit. Masyarakat perlu pula diberdayakan,†jelas Fikri.
Laporan: Rustan Affandy‎