KedaiPena.Com – Pernyataan basa-basi Presiden Joko Widodo yang mendukung Australia untuk menjadi anggota ASEAN pada acara pertemuan puncak khusus ASEAN-Australia mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Menurut Fadli sapaan akrabnya, daripada melontarkan basa-basi diplomatik yang tak bermanfaat semacam itu, Presiden seharusnya perlu segera mengevaluasi manfaat ASEAN bagi Indonesia.
“Mengingat, Indonesia kini sebenarnya banyak dirugikan oleh keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Malah perlu dipikirkan langkah Indonesia Exit (Inxit) atau keluar dari ASEAN,” ujar Fadli di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, ditulis Selasa (20/3/2018).
“Saya kira itu basa-basi yang tak perlu. Australia sebenarnya lebih senang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Eropa ketimbang Asia, apalagi di bawah pemerintahan konservatif yang berkuasa sekarang ini,” sambung Fadli.
Selain itu, lanjut Fadli, di luar faktor perbedaan kultur dan politik, secara geografis, Australia juga juga bukan bagian dari Asia Tenggara. Jadi, tegas Fadli, bagaimana bisa kita menawari keanggotaan pada negara yang berasal dari region berbeda.
Fadli juga menilai, jika ingin membuka diri terhadap perluasan keanggotaan, ada negara lain sekawasan yang sebenarnya sudah lama antri menjadi anggota ASEAN, yaitu Timor Leste, ataupun Papua Nugini yang telah menjadi pengamat sejak 1976.
“Itupun kita masih belum sepenuhnya membuka diri. Kita tak bisa menerima Papua Nugini, misalnya, karena terikat pada perjanjian tahun 1983 yang membatasi keanggotaan ASEAN hanya untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara saja,” pungkas Fadli.
Laporan: Muhammad Hafidh