KedaiPena.Com – Aktivis senior Rizal Ramli geram dengan kabar penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.
Menurut Rizal Ramli jika ada yang tidak suka dengan sikap kritis aktivis Ratna Sarumpaet, aksi brutal seperti penganiayaan sangat tidak dibenarkan.
Begawan ekonomi ini pun langsung meminta Bareskrim Polri untuk mengambil tindakan. Menurut dia, penganiayaan ini merupakan sebuah penghinaan terhadap demokrasi.
Ia pjm melontarkan sindiran kepada para pelaku yang menurutnya hanya berani dengan ibu-ibu.
“Ratna Sarumpaet dipukuli sehingga babak belur oleh sekelompok orang. Ratna cerdas, kritis dan outspoken, tapi tindakan brutal dan sadis tidak dapat dibiarkan,” kecam Rizal dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Selasa (2/10/2018).
“Tolong tindak Bareskrim Polri. Penghinaan terhadap demokrasi. Kok beraninya sama ibu-ibu?,” kata RR, sapaan eks Menko Maritim ini.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara (Jubir) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan kasus penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.
“Iya benar kemarin ditelpon kawan-kawan,” ujar Dahnil.
Ia membenarkan foto yang beredar di media sosial itu adalah wajah Ratna Sarumpaet. Foto yang beredar tersebut menunjukkan wajah Ratna yang penuh lebam dan luka.
Selain Dahnil, anggota Badan Komunikasi Gerindra Andres Rosiade mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya pemukulan tersebut terjadi di dekat bandara Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2018.
Namun, Andre mengaku masih belum mengetahui penyebab alasan Ratna dipukuli seperti itu.
Diberitakan sebelumnya, beredar foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi wajah babak belur dan lebam.
Artis sekaligus politisi Partai Gerindra, Rachel Maryam pun membenarkan kabar penganiayaan tersebut.
Menurut Rachel, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat tanggal (21/9/2018) lalu.
Berita penganiayaan tersebut tidak dirilis karena permintaan Ratna Sarumpaet pribadi.
Rachel Maryam menyebut bahwa Ratna Sarumpaet merasa ketakutan dan trauma semenjak peristiwa tersebut.
“Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi..
Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin.
Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan aktivis organisasi sosial pendiri Ratna Sarumpet Crisis Centre.
Ibu artis Atiqah Hasolan ini terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat.
Selain aktivis, Ratna juga seorang seniman, ia aktif di dunia teater, drama, hingga film.
Perempuan yang lahir pada tahun 1948 ini aktif memperjuangkan demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), hingga keadilan untuk perempuan dan anak.
Belakangan, Ratna Sarumpaet yang juga pemrakarsa Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) aktif berkeliling kota di Indonesia untuk berdiskusi.
Tak jarang, aksi diskusinya mendapatkan penolakan dari ormas-ormas setempat.
Lebih lanjut, Ratna juga aktif dalam Gerakan 2019 Ganti Presiden.
Laporan: Muhammad Hafidh