KedaiPena.Com – Proses panjang pembentukan Pandeglang bertujuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Ya, Kabupaten Pandeglang terbentuk sejak tanggal 1 April 1874. Hingga kini, 1 April ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Pandeglang. Sayangnya, berabad-abad berdiri, tetap saja rakyat tidak sejahtera.
“Dinamika sosial yang adalah ketimpangan ekonomi, pendidikan yang tidak merata dan menurunmya intensitas kebudayaan sebagai aset atau kearifan lokal,” kata Mohammad Mahruz Ali Juru Bicara Gerakan Mahasiswa & Pemuda Pandeglang dalam demonstrasi Pelantikan Bupati Pandeglang Banten, Rabu (23/3).
“Di bidang pendidikan, masih kurangnya fasilitas pendidikan di Kabupaten Pandeglang, di dalam catatan sederhana kami, bahwa masih terdapat Sekolah Dasar, Menengah dan Atas yang tidak layak huni. Seperti salah satu SDN yang berada di Kec. Cimanggu yang berdinding anyaman bambu. Selain itu, masih banyaknya politisasi dan kepentingan di dunia pendidikan. Ini di buktikan oleh beberapa caratan merah LHP BPK RI,” kata,” kata dia.
Masih kata Ali, di bidang kesehatan kuantitas penyandang penyakit busung lapar masih sangat banyak. Hal ini membuktikan bahwa keteledoran dan rusaknya manajemen pemerintah terkhusus di bidang kesehatan. Buruknya kualitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas ataupun Rumah sakit cenderung menciptakan stigma terhadap masyarakat bahwa “Di Pandeglang, Orang Miskin Di Larang Sakit”.
Sementera di bidang ekonomi, perhatian Pemerintah terhadap kekuatan ekonomi berbasis kerakyatan masih rendah. Pola ekonomi cenderung mengarah pola liberalisasi ekonomi baik di bidang perkebunan dan pertanian. Terbukti bahwa selama ini Pemerintah membiarkan para petani menjerit manakala harga dimainkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Panen seharusnya menjadi kabar gembira untuk petani lokal. Tetapi kini seolah menjadi mimpi yang setiap hari menakuti mereka,” sambung dia.
Selain itu, masih banyaknya pengangguran di Pandeglang. Menurut data statistik, ada 57.157 orang pengangguran, 40.000 diantaranya pengangguran pasif, dengan catatan terdapat 192 perusahaan aktif di Kabupaten Pandeglang.
“Jelas ini pertanyaan besar mengapa dengan kuantitas perusahaan sebegitu banyak, tapi tidak mampu menjaring masyarakat untuk bekerja. Dan jelas ini membuktikan bahwa Pandeglang merupakan daerah dengan kekuatan perekonomian cukup lemah, yang seyogyanya pemerintah harus dapat memfasilitasi dengan memperbanyak lahan pekerjaan dengan sumber potensi daerah yang ada baik wisata ataupun yang lainnya,” pungkas dia.
(Prw/Yud)