KedaiPena.Com – Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyatakan akan melakukan evaluasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengenai tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recyle (TPS3R).
Benyamin mengatakan, telah mendapatkan informasi dari pemberitaan media massa, soal maraknya TPS3R yang saat ini tidak berjalan, dan dibina secara maksimal oleh DLH Kota Tangsel.
“Saya belum terima (laporan) dari DLH. Tapi saya sudah membaca (berita), soal evaluasi dari teman teman DPRD Kota Tangsel, yang mengkritisi kinerja TPS3R,” ujarnya, ditulis kepada wartawan, Selasa, (23/3/2021).
Benyamin menjelaskan, saya akan melakukan cek ke DLH untuk dapat melakukan pembinaan. Hal itu, dilakukan agar implementasi dari program TPS3R lebih aktif lagi.
“Nanti saya akan minta ke dlh untuk melakukan evaluasi lagi,” tandasnya.
Sebelumnya dikatakan Mursad (62), pengelola TPS3R Ciater Bersih bahwa, pihaknya yang setiap pengangkutan dimintai Rp.400ribu. Saat ini, 10 hingga 12 pengangkutan setiap bulannya, disebut Mursad.
“Satu rit itu saya setornya Rp400ribu. Sebulan bisa 10 sampai 12 rit. Satu rit itu rata-rata 4 sampai 5 ton. Jadi ya sekitar Rp.4juta sampai Rp.4,8juta. Itu nanti ada orang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang ambil setiap bulannya,” ujar Mursad.
Berbeda dengan Mursad, Edi Junaidi mengaku TPS3R Pakulonan membayar tipping fee ke DLH Kota Tangsel sebesar Rp.1,7juta setiap bulannya.
“Kalo disini (TPS3R Pakulonan) sebulan Rp.1,7juta. Itu per satu kali angkutnya sekitar 3 ton. Kita diangkut setiap 2 sampai 3 hari sekali dari DLH. Kadang-kadang suka telat juga,”Edi.
Laporan: Sulistyawan