KedaiPena.Com – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyetujui seruan PP Muhammadiyah agar semua elemen bangsa berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa yang sedang dihadapi.
“Seruan PP muhammadiyah tentang kolaborasi hadapi masalah bangsa adalah sangat tepat dan harus menjadi kesadaran anak bangsa dalam menghadapi problem global dan dunia yang sangat berat bagi bangsa ini,”jelas Benny, Kamis, (19/11/2020).
Dalam hal ini lebih jauh Benny menjelaskan bahwa elemen bangsa seperti pemerintah, komunitas bisnis, dan masyarakat harus bersatu dalam visi yang sama khususnya dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Dibutuhkan semua elementer bangsa bersatu dalam visi yang sama untuk bergotong royong mengatasi pendemi Covid-19. Kesadaran bersama dalam menciptakan kebersamaan dalam bersinergi mengatasi Pandemi di butuhkadari kesadaran bersama baik itu pemerintah , komunitas bisnis dan warga masyarakat,”tuturnya.
Benny berharap peran penting kepala daerah dalam mendorong dan merealisasikan visi yang menyelesaikan masalah bangsa pada saat ini seperti Covid-19.
Kepala daerah, lanjut Benny, diharapkan mampu menegakan protokol kesehatan serta kepala daerah tidak boleh membeda-bedakan orang dalam penerapan protokol kesehatan.
“Kewajiban kepala daerah untuk menegakkan aturan protokol kesehatan dengan konsisten dan tidak diskriminasi dalam penegakan hukum,” ujar Benny.
Benny mengatakan, jika kepala daerah tidak tegas dan cenderung mengabaikan penegakan protokol kesehatan, akan berakibat buruk bagi publik.
Benny menilai, publik akan ikut abaikan terhadap protokol kesehatan. Selain itu, dibutuhkan keteladanan para kepala daerah dalam menegakkan aturan main yang konsisten dan berpihak kepentingan publik.
Dirinya juga menegaskan, bila kebijakan kepala daerah tidak konsisten dalam menegakkan aturan protokol kesehatan, keadaban publik sulit ditegakkan.
“Kebersamaan dalam visi yang sama ini dijelaskan tidak mungkin terjadi tanpa adanya kutamaan moral, dengan kata lain harus ada keutamaan moral yang menjdi keteladanan dari elemen bangsa,” papar Benny.
“Kebersamaan dalam visi bersama hanya bisa di gerakkan ada keutamaan moral dan Keteladanan para tokoh dalam Memberi keteladanan karena gerakkan bisa berhasil bila elementer pemerintah , komunitas bisnis dan warga bersatu padu dalam visi bersama,” sambung Benny.
Bagi Benny ini saat yang tepat bagi bangsa untuk keluar dari lingkaran egoisme yang mengutamakan kepentingan sendiri dan kepentingan jangka pendek.
“Saat bangsa ini keluar dari lingkaran keperdulian mementingkan egoisme dan kepentingan jangka pendek,”tandasnya.
Kedepannya, Benny berharap, demi bangsa dan negara mari bersama-sama mewujudkan aktualisasi keutamaan hidup berbangsa dan bernegara.
“Demi negara dan bangsa mari kita wujudkan aktualisasi keutamaan hidup berbangsa dan bernegara menjadi hukum tertinggi demi keselamatan warga negara,” pungkas Benny.
Sebelumnya,Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, pidatonya dalam peringatan Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, Rabu (18/11/2020), mengungkapkan, masalah bangsa tidak bisa dihadapi sendirian oleh salah satu komponen bangsa, karenanya semua komponen bangsa harus bersatu.
“Diperlukan kerja sama dan pembagian tugas dalam menyelesaikan masalah bangsa sesuai dengan posisi dan peran masing-masing dalam jalinan kebersamaan, sinergi, dan persatuan nasional,” kata Haedar.
Haedar menyampaikan, bahwa sejak awal berdiri pada 18 November 1912, Muhammadiyah selalu berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan masalah bangsa bersama dengan komponen bangsa lain.
Gerakan yang menyangkut kepedulian terhadap bangsa oleh Muhammdiyah sudah mencakup banyak bidang dari mulai pendidikan, kesehatan dan sosial, hingga 121 komunitas Muhammdiyah di luar negeri pun sudah terbentuk.
Laporan: Muhammad Hafidh