KedaiPena.Com – PDI Perjuangan (PDIP) sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan oleh sejumlah dengan oknum membakar bendera Partai saat demo tolak Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Gedung DPR dan MPR, Senayan, kemarin.
“PDI Perjuangan ini partai militan, kami punya kekuatan grass-roots, dan kekuatan ini kami dedikasikan sepenuhnya bagi kepentingan bangsa dan negara. Meskipun ada pihak yang sengaja memancing di air keruh, termasuk aksi provokasi dengan membakar bendera Partai, kami percaya rakyat tidak akan mudah terprovokasi,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (25/6/2020).
Hasto begitu ia disapa melanjutkan, seluruh kekuatan Partai saat ini fokus pada upaya membantu rakyat di dalam melawan Pandemi Covid-19.
Hasto menjelaskan, presiden, wapres dan seluruh jajaran kabinet didukung oleh seluruh kader PDI Perjuangan yang antara lain terdiri dari 128 anggota DPR RI, 18 Ketua DPRD, 416 anggota DPRD provinsi.
“3232 anggota DPRD Kab kota dan 237 kepala daerah dan wakil kepala daerah serta 1,43 juta pengurus Partai, menyatu dengan rakyat, memerangi Covid-19 dengan seluruh dampaknya secara sosial dan ekonomi. Itulah skala prioritas kita bersama,” papar Hasto.
Dengan alasan tersebut, lanjut Hasto, PDIP memilih jalur hukum untuk mengusut oknum pembakar bendera partai.
“Dengan tegas menempuh jalan hukum. Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 1996, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi,” ungkap Hasto.
Adapun berkaitan dengan proses Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, Hasto memastikan, sikap PDI Perjuangan sejak awal menegaskan pihaknya mendengarkan aspirasi dan terus kedepankan dialog.
“Rancangan Undang-undang selalu terbuka terhadap koreksi dan perubahan, agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat. Sebaiknya semua menahan diri serta menghindarkan dari berbagai bentuk provokasi,” tandas Hasto.
Laporan: Muhammad Lutfi