KedaiPena.Com – Rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak mampu menyejajarkan kinerja ekonomi dengan rezim SBY- Boediono.
Buktinya, GDP Indonesia di bawah rezim ini belum bisa mengalahkan angka yang diraih SBY-Boediono yang berada di kisaran 6,5 – 6,7  persen.
“Tren pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia saat itu setelah China. Bahkan rekor nilai ekspor Indonesia tahun 2013 lalu pecah dalam sejarah Indonesia merdeka tepatnya pada rezim SBY- Boediono, yakni USD 230 miliar,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir kepada KedaiPena.Com, ditulis Sabtu (22/10).
Pun kinerja di sektor pangan dan industri yang juga dinilai gagal. Hal ini membuat politisi Partai Amanat Nasional prihatin. Parahnya, kata dia, negeri ini terus dibanjiri produk- produk impor.
Untuk itu dia meminta Jokowi-JK terus mengevaluasi kinerja para menteri ekonominya agar bisa menepati janjinya ketika pada debat Pilpres 2014 yakni meningkatkan GDP Indonesia ke level 7 persen. “Janji harus ditepati,†tegas Hafisz Tohir mengakhiri obrolan.
(Prw)