KedaiPena.Com – Partai Berkarya belum merasakan ‘efek ekor jas’ dari pasangan Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno. Buktinya dari berbagai survei Partai Berkarya masih belum diperhitungkan lolos Parliamentary Treshold 4%.
‘Efek ekor jas’ sendiri merupakan efek untuk partai pemilu, meskipun memang partai pimpinan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto bukanlah pengusung utama dari pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
“Terakhir survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini posisi Partai Berkarya masih di 0,4%,” ujar Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang kepada KedaiPena.Com, ditulis Rabu (24/10/2018).
Hal tersebut, lanjut Badar, sapaannya, berbanding terbalik dengan partai pengusung justru yang justru merasakan efek ekor jasnya, lantaran elektabilitas meningkat.
“Gerindra misalnya semakin melejit, apalagi nomor urut partai sama dengan nomor urut capres yang diusung. Yang diusung semua kader Gerindra. Jadi wajar bila terkena efek, timsesnya dominan juga mereka,” tutur Badar.
Menyikapi itu, kata Badar,  Partai Berkarya tidak bisa hanya berharap dari efek ekor jas pasangan yang didukung. Pengurus dan caleg serta kader saat ini lebih fokus membenahi  internal, rapatkan barisan menghadapi pileg yang bersamaan pilpres.
“Kita fokus pada pemilihan legislatif dimana kewajiban kader untuk meloloskan PT 4% agar partai ini bisa berkiprah ke depan. Tidak mudah menggapai PT 4% itu, butuh konsentrasi penuh,” imbuh Badar.
Badar mengungkapkan, para pengurus dan caleg di lapangan juga sebagian besar tidak peduli dengan dukungan pilpres Partai Berkarya, ada juga yang cari titik aman tidak dukung siapa-siapa, diserahkan ke kondisi daerah dan dapilnya.
“Bahkan ada juga yang terang-terangan dukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Partai Berkarya secara de facto dukung pasangan Prabowo-Sandi, namun ‘de jure’ belum, itu jawaban mereka bila ditanyakan,” beber dia.
Tak hanya itu, Â tegas Badar, sikap tertulis dari Partai Berkarya juga memang belum ada dalam memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. Jadi dengan demikian dukungan masih cair.
“Suara Partai Berkarya di Pemilu 2019 otomatis suara pasangan Prabowo Sandy, tapi suara Prabowo-Sandi belum tentu suara Partai Berkarya,” beber Badar.
Badar menegaskan bahwa kesimpulannya Partai Berkarya fokus cari suara pemilihan legislatif (PILEG) untuk gapai PT 4%. Bila efek ekor jas ada di hasil Pemilu 2019 nanti itu karena kerja-kerja cerdas pengurus dan caleg Partai Berkarya di lapangan.
“Siapa pun Presidennya, Partai Berkarya wajib lolos PT 4%,” tandas Caleg dari Dapil Sulawesi Selatan 3 ini.
Laporan: Muhammad Hafidh