KedaiPena.Com – Musyawarah antara Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan masyarakat Cilowong terkait permasalahan sampah belum menemukan titik temu.
Kesepakatan tersebut terkait dengan pengiriman sampah dari Tangerang Selatan (Tangsel) ke TPSA Cilowong.
Namun, pengiriman sampah dari Tangsel masih berlangsung pada Selasa (26/10/2021), malam.
Hal itu pun mengakibatkan protes keras dari masyarakat Cilowong. Bahkan sejumlah armada yang mengangkut sampah dari Tangsel dipaksa untuk memutar balik.
Tidak hanya diputar balikan, bahkan sebagian sampah dari Tangsel pun dibuang dihalaman Kantor Kelurahan Cilowong dan Kantor Kecamatan Taktakan sebagai tanda protes masyarakat.
“Sekitar jam 8 habis isya, Ya alasannya ini bentuk protes kepada pemerintah. Kalau keinginan masyarakat kemungkinan pengennya berhenti stop pembuangan dari Tangsel kesini” ucap Arif salah satu warga sekitar yang berada tidak jauh dari kantor Keluhannya Cilowong, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya, aroma sampah kiriman dari Tangsel sangat berbeda dengan yang ada di Kota Serang,
“Jauh banget, lewat saja sudah nyengat, liat aja itu item sampahnya, kalau gak salah itu yang diluar sampah kota. Yang di dalam sampah dari Tangsel baunya beda,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan, jika dilihat dengan kasap mata, warna sampahnya Tangsel dan Kota Serang juga sangat berbeda.
“Kalau sampah dari Tangsel sampah tahunan yang ditimbun, kalau Kota (Serang) kan sampah produktif kemarin jadi sampah langsung diangkut, kalau Tangsel kan tahunan mangkanya yang bikin protes begitu,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan dari KedaiPena.Com, tumpukan sampah yang berada di depan kantor Kecamatan Taktakan berada di salah satu pintu gerbangnya, dan menimbulkan aroma tak sedap.
Sedangkan, tumpukan sampah yang berada di halaman Kantor Kelurahan Cilowong terdapat empat tumpukan sampah, tiga tumpukan berada di dalam halaman kantor, dan satu tumpukan berada di depan gerbang kantor kelurahan.
Laporan: Muhammad Lutfi