KedaiPena.Com- Partai Demokrat mengaku belum memikirkan soal konvensi calon Presiden(Capres) seperti yang pernah dilakukan di tahun 2014.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat ditanyai perlihal konvensi capres di partainya untuk pilpres tahun 2024.
Untuk parpol di Indonesia yang sudah mempersiapkan konvensi ialah partai Nasdem. Konvensi Nasdem sendiri rencananya akan dimulai 2022 mendatang.
“Sampai saat ini Partai Demokrat belum terpikir untuk melakukan konvensi Capres. Sesuai grand strategy dan road map yang telah disusun Partai Demokrat di masa kepemimpinan Mas Ketum AHY untuk 5 tahun periode kepengurusan, saat ini tahapannya fokus pada konsolidasi internal partai,” kata Kamhar,Jumat, (26/2/2021).
Kamhar menjelaskam, hal Ini juga menjadi bagian dari Demokrat untuk menghadapi Pemilu 2024, Pileg dan Pilpres.
“Kami lebih optimis menatap 2024 karena kondisi internal Partai Demokrat saat ini lebih solid, partai secara konsisten bertransformasi menjadi smart party sehingga semakin cerdas dan gesit dalam merespon aspirasi dan kebutuhan objektif rakyat,” tegas Kamhar.
Kamhar pun mengingatkan, kembali soal kesuksesan partai Demokrat pada Pilkada serentak 2020yang kesemuanya ini tak lepas dari kepiawaian dan leadershi Ketum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
“Capaian-capaian ini terkonfirmasi pada hasil beberapa lembaga survei yang memotret trend kenaikan elektabilitas Partai Demokrat. Bahkan di beberapa lembaga survei telah mencapai double digit dan masuk tiga besar. Ini menjadi modal penting bagi Partai Demokrat apalagi kami telah memiliki figur intenal yang potensial,” tutur Kamhar.
Kamhar menegaskan, partai Demokrat juga punya mekanisme sendiri dalam menjaring Capres, ini menjadi domain Majelis Tinggi Partai.
“Tentu Partai Demokrat akan membuka diri untuk membangun koalisi dengan partai-partai lain dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang, ini kondisi objektif yang harus dilakukan untuk dapat memenuhi ambang batas pengajuan pasangan Capres dan Cawapres,” tandas Kamhar.
Laporan: Muhammad Hafidh