KedaiPena.Com- Koalisi perubahan untuk persatuan (KPP) yang digagas Partai NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai masih menunggu kemungkinan koalisi yang menguntungkan untuk pindah gerbong.
Hal tersebut lantaran Koalisi Perubahan yang menggagas Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) belum bergerak dalam mempromosikan jagoannya tersebut.
Demikian hal itu disampaikan Pengamat Politi Leo Agustino menanggapi pasifnya gerakan Koalisi Perubahan berbeda dengan capres Ganjar Pranowo yang mulai bergerak dengan parpol pengusungnya.
“Jika ada kemungkinan koalisi yang menguntungkan mereka, boleh jadi mereka akan bergabung ke koalisi tersebut. Jika demikian, akan ada formasi ulang untuk Anies Baswedan,” kata dia, Jumat,(28/4/2023).
Ia memandang, koalisi Demokrat, Nasdem, dan PKS juga masih menunggu partai-partai besar bergerak. Ia menilai, bagi ketiga partai tersebut menunggu pergerakan parpol-parpol menjadi sangat penting.
“Karena beberapa koalisi boleh jadi terbelah dan melakukan pemformatan ulang atas koalisinya,” papar dia.
Leo memandang, langkah tersebut juga menjadi penting terkhusus untuk
Demokrat dan PKS yang tidak berkehendak menjadi partai di luar pemerintahan terus.
Menurutnya, Demokrat dan PKS perlu berhitung. Dan, kata dia, hitung-hitungan tersebut tentu akan dipengaruhi dinamika politik belakangan ini.
“Ada kemungkinan mereka bergabung ke salah satu partai (koalisi partai pendukung Prabowo atau koalisi partai pendukung Ganjar). Atau bisa juga mengusung sendiri jagonya pada Pemilu 2024 yang akan datang,” tegas dia.
Ia menambahkan, jika bergabung baik PKS dan Demokrat akan merapat ke koalisi Prabowo Subianto. Pasalnya, baik Demokrat, PKS dan NasDem nampak sedikit memiliki masalah dengan pengusung Ganjar Pranowo.
“Kalau mengusung sendiri, maka dinamikanya akan sangat menarik. Sebab Prabowo akan maju, Ganjar akan maju, Anies akan maju, dan boleh jadi Airalngga Hartarto juga akan maju,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena