KedaiPena.Com – Gerakan Mahasiswa harus mengubah pola geraknya saat ini. Sebab, kondisi sudah banyak berubah dengan era sebelumnya.
Apalagi, sudah banyak senior gerakan yang masuk dalam lingkar kekuasaan, sehingga upaya abortus gerakan semakin mudah dilakukan.
Eks aktivis gerakan mahasiswa 98, Embay Supriatna, dalam diskusi Ngopi Senja di Pamulang, Tangsel, tempo waktu mengatakan, saat ini para aktivis mahasiswa tidak lebih banyak bicara soal konsolidasi. Dan yang harus dilakukan pejuang mahasiswa saat ini adalah menggalakan kembali kelompok studi dan diskusi.
“Ini kembali ke dinamika 80-an. Bicara gerakan mahasiswa, konsep awal, yakni membuat kantong studi dan diskusi. Dulu ketika awal kampus, saya terlibat dalam kelompok diskusi, membedah satu buku. Saya ingat tugas di kampus saya dulu, Untag (Universitas Tujuh Belas Agustus Jakarta), membedah buku Sarinah Sukarno. Saya harus presentasi,” kata dia.
Lalu, sambungnya, terciptalah mahasiswa yang berfikiran ideologis. Kelompok lain, ada juga yang bicara advokasi rakyat. Dua hal ini memang bertentangan, tapi ada ada katalisator antara dua kelompok itu, sehingga membuat persatuan mahasiswa.
“Dan katalisator-katalisator itu berujung pada konsolidasi besar 98, meruntuhkan Orde Baru,” jelas dia.
Selain itu, Embay juga meminta mahasiswa dan pemuda membumikan Pancasila sebagai ruh dan falsafah hidup bangsa Indonesia,
Dan yang menjadi penting untuk membumikan pancasila adalah membaca pemikiran Sukarno sebagai penggali Pancasila. Selain itu, harus dipelajari Pancasila dari aspek historis.
“Kalau bicara Pancasila, Soekarno memaparkan di sidang PBB pada tahun 1950-an, itu pidato hampir tiga jam, pidato itu dapat standing aplaus dari peserta sidang,” tegas dia.
Jika hanya belajar Pancasila secara instan memahami itu, sangat sulit. Makanya, meski Pancasila saat ini sering digembar-gemborkan, namun faktanya bangsa Indonesia sangat mudah disusupi hal lain yang bertentangan dengan ideologi bangsa
“Makanya belajar Pancasila harus kontinyu, agar tidak mudah disusupi oleh ajaran lain,” Embay menambahkan.
(Dims/Prw)