KedaiPena.Com – Hari Raya Idul Adha adalah momentum untuk mengenang ritual yang telah diajarkan pada masa sebelumnya.
Demikian disampaikan Ustadz Abdul Latief dalam khutbah Sholat Idul Adha di Komplek Griya Mellina, Parung, Bogor, Jawa Barat (Senin, 12/9). ‎
“Kita mengumandangkan takbir, tahlil, tahmid. Sementara di belahan dunia yang lain lautan manusia berkumpul di Mekah Al Mukaromah, memenuhi panggilanNya, berhaji,” kata dia.
‎
Nabi Ibrahim AS adalah suri tauladan abadi. Ia contoh hidup sepanjang masa. Tunduk, patuh, tidak menunda apa yang diperintahkan Allah SWT.
‎
Ia berada di padang gersang, tandus, tapi Ia ikhlas. Nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih anaknya, Ismail, yang kelak juga menjadi nabi dan raul, Dia juga rela dan ikhlas.
“Nabi Ibrahim menegaskan bahwa keislamanan bukan hanya untuk pribadi, untuk semua umat manusia,” sambungnya.
“Atas itulah Ia wariskan Islam. Ia menegaskan bahwa setiap manusia sama, yang membedakan hanyalah taqwa,” tandas Latief.‎
(Prw)‎