KedaiPena.Com – Setiap sahabat Nabi Muhammad SAW mempunyai cerita dan jejak yang sepatutnya dapat ditiru oleh umat Islam saat ini. Seperti, Abdullah bin Mas’ud, sahabat nabi yang pernah membaca Al Qur’an di depan kaum Quraisy.
Dalam satu hadits riwayat Ibnu Majah dan Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin membaca Al Qur’an yang baik seperti pertama kali turun maka bacalah seperti bacaan Abdullah bin Mas’ud.”
Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat Rasulullah SAW yang termasuk dalam golongan assabiqunal awwalun (sahabat yang pertama masuk Islam). Beberapa saat ia setelah masuk Islam, ia mengajukan dirinya untuk menjadi pelayan Nabi Muhammad.
Permohonan tersebut pun dikabulkan oleh Nabi. Maka sejak itu, interaksi Abdullah bin Mas’ud dengan Nabi begitu intens. Karena ia selalu mendampingi Nabi kemana pun. Selain itu ia juga selalu menyediakan segala kebutuhan Nabi, seperti menyediakan air mandi hingga membawakan sandal dan siwaknya. Tidak hanya itu, ia pun sering kali masuk ke kamar Nabi untuk membersihkan dan merapikan tempat tidur Nabi.
Dikutip dari Islam.Nu.Or.Id, Abdullah bin Mas’ud menjadi salah satu dari sahabat yang mengumpulkan dan belajar Al Qur’an langsung dari mulut Nabi Muhammad SAW.
Di samping itu, Abdullah bin Mas’ud juga memiliki ingatan yang kuat sehingga ia mengetahui betul kapan, di mana, serta kepada siapa (asbabun nuzul) sebuah ayat diturunkan dan ia juga merupakan seseorang yang memiliki kecerdasan.
Dari hal tersebut maka tidak heran, jika Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada orang-orang untuk belajar Al Qur’an salah satunya kepada Abdullah bin Mas’ud.
“Ambilah Al Qur’an itu dari empat orang. Yaitu dari Abdullah bin Mas’ud, Salim, Mu’adz bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab,” kata Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, sahabat Abdullah bin Mas’ud memiliki suara yang merdu, sehingga Nabi Muhammad SAW suka meminta Abdullah bin Mas’ud untuk membacakan Al Qur’an untuknya. Untuk mengecek bacaan Al Qur’an sahabatnya itu, dan Nabi juga menyukai suara Abdullah bin Mas’ud yang begitu merdu.
Terlepas dari itu semua, Abdullah bin Mas’ud adalah sahabat yang pemberani. Setelah Nabi Muhammad, ia tercatat sebagai orang pertama yang membacakan Al Qur’an dengan terang-terangan di hadapan kaum Quraisy.
Dalam Sirah Nabawiyah (Ibnu Hisyam, 2018) dikisahkan, suatu ketika para sahabat berkumpul dan melontarkan pertanyaan perihal siapa yang berani membacakan Al Qur’an di hadapan kaum Quraisy secara terang-terangan.
Mengingat pada saat itu orang-orang Quraisy belum pernah mendengarkan Al Qur’an secala langsung.
Seketika itu, sahabat Abdullah bin Mas’ud langsung menawarkan dirinya untuk membaca Al Qur’an di hadapan kaum Quraisy. Pada awalnya para sahabat lainnya tidak sepakat, karena khawatir dengan keselamatan Abdullah bin Mas’ud.
Mereka ingin orang yang membacakan Al Qur’an secara terang-terangan adalah sahabat yang keluarganya bisa melindunginya jikalau ada yang ingin berbuat jahat kepadanya.
Abdullah bin Mas’ud masih bersikeras ingin menjadi pembaca Al Qur’an di hadapan kaum Quraisy. Karena ia meyakini bahwa pelindungnya adalah Allah SWT. Sehingga para sahabat lainnya pun menyetujui permintaan Abdullah bin Mas’ud tersebut.
Esok harinya, Abdullah bin Mas’ud datang ke Maqam Ibrahim pada saat waktu dhuha. Pada saat itu, orang-orang musyrik Quraisy tengah duduk-duduk di sekitaran Ka’bah.
Di hadapan mereka, Abdullah bin Mas’ud langsung membacakan Surat Ar Rahman dengan suara merdu nan lantang. Beberapa orang terpesona ketika mendengar bacaan Al Qur’an Bin Mas’ud.
Setelah mendengar beberapa ayat, orang-orang Quraisy mulai sadar perihal apa yang dibaca Abdullah bin Mas’du. Mereka kemudian mendatangi dan memukuli Abdullah bin Mas’ud.
Usai kejadian itu, Abdullah bin Mas’ud langsung mendatangi para sahabatnya dengan penuh luka dan muka yang babak belur. Yang menjadi kekhawatiran para sahabat terhadap Abdullah bin Mas’ud menjadi kenyataan. Akan tetapi, Abdullah bin Mas’ud tidak gentar sama sekali apa yang dilakukan kaum Quraisy kepadanya, ia tetap dengan kegigihannya.
Bahkan ia kembali menawarkan dirinya untuk membacakan Al Qur’an secara terang-terangan di hadapan kaum Quraisy keesokan harinya.
“Jika kalian mau, besok pagi aku akan melakukan hal yang sama,” kata Abdullah bin Mas’ud.
“Tidak. Engkau sudah cukup. Engkau telah memperdengarkan kepada mereka sesuatu yang tidak mereka sukai,” jawab para sahabat mencegah Abdullah bin Mas’ud.
Diketahui juga Abdullah bin Mas’ud juga banyak meriwayatkan hadits. Ada sekitar 840 hadits yang diriwayatkannya dari Nabi Muhammad.
Sehingga Sabahat Rasulullah SAW yang lain, seperti Ali bin Abi Thalib memuji Abdullah bin Mas’ud sebagai sahabat ahli ilmu. Karena ia begitu menguasai Al Qur’an dan seluk-beluknya serta meriwayatkan banyak hadits.
Abdullah bin Mas’ud meninggal dunia pada saat kekhalifahan Utsman bin Affan, pada tahun ke-32 Hirjiyah ketika ia berusia 65 tahun.
Laporan: Muhammad Lutfi