KedaiPena.Com- PDI Perjuangan atau PDIP menegaskan bahwa perhelatan debat capres dan cawapres merupakan sebuah komitmen terhadap rakyat, bangsa dan negara atas kebijakan yang akan diambil oleh para kontestan ke depan. Debat capres dan cawapres bukan sebuah teka-teki silang (TTS).
Demikian hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti pertanyaan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres nomor 3 Mahfud MD. Sempat terjadi saling lempar gimmick antara Gibran dengan Mahfud terkait pertanyaan green inflation atau inflasi hijau dalam debat itu.
“Seperti TTS saja, padahal ini kan bukan teka-teki silang. Ini adalah komitmen terhadap rakyat, bangsa, dan negara terhadap kebijakan apa yang diambil,” kata Hasto usai debat, Senin,(22/1/2024).
Hasto mengingatkan, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah menyindir Gibran atas tindakannya tersebut. Hasto mengungkapkan, Cak Imin melontarkan Gibran berbicara bukan sebagai seorang pemimpin tentang policy.
“Bukan teka-teki silang. Sehingga green inflation itu tidak dikaitkan apa dengan kepentingan rakyat, apa dengan kepentingan nasional kita,” beber Hasto.
Hasto memandang, tindakan Gibran telah menunjukkan kedewasaan seseorang itu menjadi sangat penting. Hasto menyinggung soal putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi atau MK yang bisa meloloskan Gibran sebagai cawapres:
“Maka kami berpikir, oh ternyata keputusan Mahkamah Konstitusi ketika melakukan rekayasa hukum oleh Paman Mas Gibran, itu ternyata berdampak bahwa usia 40 tahun, itu ternyata sangat menentukan kedewasaan seseorang. Ini yang kemudian terbukti di dalam debat ini,” tandas Hasto.
Laporan: Muhammad Lutfi