KedaiPena.Com – Menteri Keuangan Sri Mulyani sedikit menyindir bekas kampusnya, Universitas Indonesia (UI) soal pemberian hadiah berupa kartu kuning yang dilakukan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI 2018 Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat menjadi dosen pengantar ekonomi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, dia mengatakan, mahasiswa sebelum lulus mata kuliah makro ekonomi jangan memberikan kartu kuning untuk Presiden.
Dia mengatakan, jangan sampai ada mahasiswa mengatakan pertumbuhan ekonomi baru 5% tapi gaji Presiden Jokowi lebih dari 5%, kemudian harus diberi kartu kuning. Menurutnya, mahasiswa, harus bisa membandingkan pertumbuhan ekonomi 5% dengan negara lain.
“Harus lihat kenapa dia 6%, kita kenapa 5%. Filipina, RRT, India, sekarang lebih tinggi. Kenapa gak sama kaya Brasil dan Turki. Nah sebelum kartu kuning, lihat dulu bahwa sebenarnya kita itu beruntung ada di negara Asean,” ujarnya.
Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli mengatakan, apa yang disampaikan Sri Mulyani memprihatinkan.
“Ternyata norak banget (yang disampaikan Sri Mulyani). Padahal dalam demokrasi boleh saja beda pendapat,” tegas begawan ekonomi ini kepada KedaiPena.Com, Senin (5/2/2018).
“Lagipula, ikut kuliah percuma, wong situ (Sri Mulyani) bisanya cuma minjem (duit alias utang) dengan bunga tinggi. Lalu yield bonds RI 2-3% lebih tinggi dari Thailand, Philipina & Vietnam. Itu rugikan Indonesia miliaran dolar tahu?” kecewa Rizal.
RR, sapaan Rizal pun meminta Sri Mulyani banyak belajar. “Situ belajar lagi ‘basic finance’ ya”.
Laporan: Muhammad Hafidh