KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah diminta untuk tidak memberikan keterangan yang mengada-ada soal penangkapan Politikus Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus narkoba.
Hal tersebut disampaikan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubair saat memberikan pandanganya terkait dengan komentar Wakil Ketua Fahri Hamzah.
Inas menyoroti pernyataan Fahri Hamzah yang menyebut bahwa Andi Arief hanya menggunakan pil bukan narkoba.
“Fahri mengatakan bahwa Andi Arief hanya makan pil, padahal polisi dengan jelas mengatakan bahwa Andi Arief mengkonsumsi sabu karena ditemukan sebagian alat bong. Lalu pil yang dimaksud Fahri, pil apa? Jangan-jangan Fahri menelan pil koplo sehingga ngomong-nya ngaco,” kata Inas dalam perbincangan, Kamis, (6/3/2019).
Tidak hanya itu, Inas menilai bahwa, Fahri juga cenderung menganggap enteng penyalahgunaan narkoba yang dilakukan Andi Arief. Hal itu terbukti dari pernyataan Fahri yang menyebut perbuatan Andi Arief seperti perbuatan biasa.
Padahal, tegas Inas, perbuatan Andi Arief merupakan extraordinary crime dan berbahaya bagi keberlangsungan generasi muda.
“Jangan-jangan juga bahwa Fahri gak peduli jika suatu saat anak-nya mengkonsumsi narkoba karena dia anggap bahwa anaknya hanya sekedar ngenyot susu botol,” tandas Inas.
Senada dengan Inas, Juru Bicara TKN Irma Suryani Chaniago menilai pernyataan yang dilontarkan oleh Fahri Hamzah semakin lama semakin ngawur dan tidak berkualitas statemennya.
“Fahri Hamzah seolah melindungi pengguna narkoba dengan dalih yang tidak masuk akal,” ujar Irma.
Irma juga melanjutkan bahwa pernyataan Fahri terkesan asbun dan tidak mengerti persoalan hukum yang sebenarnya menimpa Andi Arief.
“Di satu sisi bicara tentang kriminalisasi, sementara yang bersangkutan malah ingin mengriminalisasi hukum dengan mengabaikan pelanggaran dengan memakai barang yang bukan hanya diharamkan hukum tapi juga diharamkan agama,” tutur Irma.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berkomentar soal penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait narkoba. Fahri menilai penangkapan Andi berpotensi merugikan capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
“Andi Arief adalah kritikus pemerintah. Itu yang saya bilang ya, apa yang dilakukan ini merugikan incumbent lho,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Alasannya, kata Fahri, Andi dikenal sebagai orang yang vokal mengkritik pemerintah. Dia pun meminta persaingan di Pemilu 2019 dilandasi pertarungan gagasan.
“Saya hanya memesankan, kalau bisa sekarang ini kurangilah, membangun persepsi bahwa dalam persaingan pemilu ini ada persaingan lain selain persaingan perdebatan ide dan pikiran. Ini yang kita takutkan. Jadi kalau ada isu-isu kayak begini, mungkin aparat itu karena isunya tidak terlalu signifikan ya, jangan dijadikan isu untuk merugikan dan menyerang,” tutur Fahri.
Laporan: Muhammad Hafidh