KedaiPena.Com – Nama Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menjadi sorotan. Penyebabnya ialah lantaran menyebut nasib sejumlah elit seperti Puan Maharani, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Andi Arief dalam video tersebut juga menyebut upaya agar hanya ada dua pasang calon presiden atau capres yang akan bertarung di Pemilu 2024.
Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau, Didik Mukrianto menegaskan, jika Andi Arief ingin menyampaikan pesan bahwa kompetisi harus dapat ditegakkan secara nyaman dan mengandung pesan moral yang baik.
“Artinya apa? Karena demokrasi atau Pemilu ini juga sebagai sarana power corecction dari masyarakat, maka ruang itu harus dibuka seluas-luasnya, dan kita jaga dari potensi adanya ketidakadilan atau kecurangan,” kata Didik, Selasa,(27/9/2022).
Didik mengatakan, kebebasan demokrasi sendiri sedianya harus dapat dipahami atas dasar kepatuhan terhadap konstitusi dan undang-undang serta moral.
“Prinsip dasar begini, ini kan pesan moral dan di era kebebasan demokrasi ini juga harus dipahami juga tentang kepatuhan terhadap konstitusi, kepatuhan terhadap undang-undang, kepatuhan terhadap aturan main. Terkait juga dengan moral dan etik politik,” beber Didik.
Dengan demikian, tegas Anggota Komisi III DPR RI ini, fungsi partai politik dapat melahirkan pemimpin bangsa yang sesungguhnya. Dalam hal ini, kata dia, yang juga memberikan ruang sebebas-bebasnya kepada rakyat.
“Artinya apa? Jika fungsi-fungsi parpol, jika kompetisi pemilu itu diharapkan untuk melahirkan pemimpin untuk memimpin bangsa ke depan, ya berikan ruang sebebas-bebasnya kepada rakyat,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena