KedaiPena.Com- Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun urung terealisasi dalam waktu dekat ini, sejumlah pihak meninggalkan catatan terkait dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara.
Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini berharap agar pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara dapat menjaga pasar terkait korporasi.
“Tentang ini yang jelas kita semua tentu pengen menjaga pasar terkait korporasi,” kata Anggia kepada Kedai Pena di Jakarta, Minggu,(19/1/2025).
Anggia menekankan, pentingnya mewujudkan cita-cita negara dalam memodernisasi. Menurut, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB itu cita-cita dalam memodernisasi negara harus tercipta juga.
“Cita-cita memodernisasi kan negara itu harus tercipta juga,” pungkas Anggia.
Sekedar informasi, Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengumumkan penundaan peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara yang semula dijadwalkan pada Januari 2025.
Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa kerangka regulasi yang mendukung operasi Danantara dapat disusun dengan lebih jelas dan komprehensif.
Penundaan ini tidak terlepas dari penekanan Presiden Prabowo atas pentingnya memiliki kerangka regulasi yang solid. Menurut Thomas Djiwandono, Prabowo ingin memastikan bahwa semua aspek regulasi yang terkait dengan Danantara telah dirancang dengan baik sebelum peluncuran resmi dilakukan.
“Ini lebih karena memang Pak Presiden merasa bahwa regulatory framework-nya harus lebih jelas dan ujungnya harus lebih baik nanti,” papar Thomas, di Jakarta, Kamis,(16/1/2025).
Laporan: Muhammad Rafik