KedaiPena.Com – Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hady Sutjipto menilai, meski pertumbuhan ekonomi saat ini negatif tetapi perkembanganya semakin menguat.
“Secara teori kalau kita di ekonomi ini namanya resesi ekonomi, artinya pertumbuhan ekonomi negatif. Akan tetapi jika dilihat perkembangannya walaupun negatif tetapi semakin menguat ini kita lihat dari pertumbuhan ekonominya,” ucap Hady dalam webinar yang diselenggarakan oleh KedaiPena.Com, ditulis, Sabtu, (9/7/2021).
Menurutnya, banyak akademisi melihat adanya pro dan kontra terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini.
“Karena dengan kejadian ini akan terlihat dimana diawal 2020 ketika muncul pandemi ini pemerintah melakukan kebijakan PSBB dan ketika awal lebaran itu kan dilarang mudik,” katanya.
“Seiring berjalan kemudian pemerintah mulai membuka dari sisi ekonomi nya seperti kemarin menjelang tahun baru saja tempat-tempat wisata di buka, dan terakhir kemarin gelombang kedua menguat. Mulainya pertumbuhan ekonomi yang menguat tetapi kemudian ada kekhawatiran dikondisi saat ini itu berdampak pada ekonomi,” sambungnya.
Ia menyampaikan, dengan kondisi saat meningkatnya angka kasus baru Covid19 dapat dijadikan pembelajaran baik oleh pemerintah dan juga masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
“Jadi memang perlu semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat dijadikan sebuah pembelajaran bagaimana kedisiplinan masyarakat dan apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” imbuhnya.
Selain itu, Hady juga menuturkan, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang konsultan dari lembaga kajian ekonomi berkembang pada bulan November tahun lalu.
Dimana, kata dia, penelitian tersebut membantah pro kontra antara mementingkan kesehatan atau mementingkan ekonomi dalam penanganan Covid-19.
“Karena kita sering sekali kalau kita mementingkan kesehatan ya dengan ini PPKM darurat tapi kok ekonomi nya jadi menurun. Penelitian itu justru membantah bahwa ini tidak terjadi kontradiktif antara ekonomi dan kesehatan, karena dengan mementingkan kesehatan ini dengan jangka pendeknya akan berdampak pada ekonomi,” tuturnya.
“Lalu jika ini pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan ekonominya ini akan menjadi bola liar lagi,” jelasnya.
Hady menyampaikan jika untuk mengedepankan kesehatan pemerintah dan masyarakat dapat lebih bersabar, maka akan memberikan pengaruh ekonomi yang lambat namun hanya untuk awal saja
“Tetapi kalau ekonomi dibuka kerennya justru akan menjadi suatu kondisi yang pemerintah akan mendapatkan beban yang lebih besar, yang pertama dari sisi jumlah kasus baru, dan otomatis akan membebankan pembiayaan operasional,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi