KedaiPena.Com – Aktivitas penambangan dan eksplorasi material dalam bumi, semisal minyak, batu bara, dan emas, tiada pernah hentinya.
Akibat tingginya intensitas dan frekuensi penambangan tersebut, area bekas eksplorasi menjadi habis. Tak jarang, lahannya dibakar habis untuk kasus-kasus tertentu.
Menurut fisikawan Prof Yohanes Surya PhD, aktivitas ekplorasi material itu tidak mempengaruhi terhadap berat bumi. Soalnya, bahan-bahan tambang menghasilkan gas-gas yang cukup berat, seperti uap air dan karbondioksida.
Gas-gas tersebut terus tertahan oleh gravitasi bumi. Sehingga, tidak lenyap ke luar angkasa.
“Gas-gas ini akan dimanfaatkan melalui berbagai proses daur ulang antara, lain pernapasan tumbuhan, hujan, dan sebagainya. Proses daur ulang ini mempertahankan berat bumi,” bebernya.
Diakui ada beberapa gas-gas lain yang massanya lebih ringan terlempar ke luar angkasa. Tetapi, harus mengingat, bahwa ada debu-debu luar angkasa yang masuk ke bumi saban harinya.
Sekali pun tidak ada proses daur ulang, kehilangan material akibat penggalian tambang diyakini takkan berpengaruh banyak terhadap berat bumi.
Pasalnya, berat bumi tidak mengalami penurunan signifikan ketika terus diambil isinya.
“Jari-jari bumi kita sekitar 6.400 km. Kalau kita buang kulit bumi setebal 100 m saja, berat bumi hanya akan berkurang sekitar 0,005 persen. Jadi, angka penurunan itu kurang berarti,” tandas pendiri Surya University ini.