KedaiPena.Com – Sekjen Repdem
Abe Tanditasik merespon pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani (SMI) yang meminta kepada IMF (Dana Moneter Internasional) dan Bank Dunia agar memberi bimbingan lebih besar kepada Indonesia.
Abe memandang, dari teks yang dibacakan oleh SMI dalam World Bank Spring Meeting 2021, hanya merupakan himbauan agar IMF dan World Bank dapat meningkatkan upaya dalam mendukung negara-negara di seluruh dunia.
“Untuk secara efektif mengelola beban utang mereka, meningkatkan akses mereka ke vaksin dan menerapkan strategi pemulihan pertumbuhan mereka,” kata Abe sapaanya, Rabu, (21/4/2021).
Abe menjelaskan, tidak ada yang salah jika itu memang dapat membantu negara-negara yang secara fundamental ekonominya lemah.
“Ini situasi darurat ketika semua negara harus dengan segera memberi perlindungan kesehatan dalam bentuk vaksin, namun jangan sampai menjadi korban ijon dari lembaga finansial internasional,” papar Abe.
Abe enjelaskan, SMI juga terlebih dulu menyebut menyebut propsek pemulihan ekonomi, semakin membaik seiring peluncuran vaksin dan dukungan kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Namun, lanjut dia, masih terdapat ketidakseimbangan pemulihan global sebab di beberapa negara ekonomi diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif.
“Sementara negara yang terpukul lebih keras memiliki proyeksi pertumbuhan yang jauh lebih rendah. Disini tidak disebutkan tentang membuka hutang bagi Indonesia. Apalagi, pengelolaan keuangan kita masih bisa menahan defisit tidak sampai minus lima persen pada titik paling kritis,” papar Abe.
Abe mengatakan, akan sangat bersyukur jika pemerintah masih sanggup melakukan tindakan penyelamatan (survive) di masa krisis akibat pandemi ini.
“Namun kita juga berempati pada negara-negara yang sangat lemah dan butuh proses lebih sulit untuk pemulihannya. Terlebih, pengadaan vaksin menjadi wajib agar pandemi ini secara global segera berlalu,” pungkas Abe.
Laporan: Sulistyawan