KedaiPena.Com – Sepeda kini menjadi gaya hidup di Indonesia. Namun demikian berkembangnya, industri sepeda di Indonesia juga menyisakan sejumlah tantangan yang harus diselesaikan.
Forum Pengusaha dan Industri Sepeda Indonesia (FOPSINDO) memberikan penjelasan soal tantangan di industri sepeda Indonesia. Pertama keterbatasan komponen dan sparepart yang diproduksi dalam negeri. Sehingga supply-nya tersendat.
“Padahal permintaan dari pabrik-pabrik di luar negeri besar, permintaan sepeda masih tinggi di Eropa dan pasar ekspor lain,” kata Ketua FOPSINDO, Eko Wibowo, Minggu, (16/5/2021).
Hal lain, kata Eko begitu ia disapa, adalah soal impor sepeda yang saat ini dibatasi dengan izin kuota oleh pemerintah. Padahal,
untuk sepeda anak dan dewasa, ada peraturan SNI wajib.
“Dengan kondisi sekarang karena pandemi Covid-19 sulit untuk melakukan audit visit ke pabrik-pabrik sepeda di luar negeri karena izin visa yang sulit dan biaya ‘quarantine‘ yang sangat besar,” papar Eko.
Eko menerangkan, sepeda sendiri sedianya dapat dijadikan untuk menjaga kesehatan dan juga mengurangi penggunaan transportasi massal karena resiko Covid-19.
“Orang akan memilih sepeda jadi pilihan sebagai transportasi, tinggal goodwill pemerintah yang harus menyediakan sarana dan prasarananya,” papar dia.
Eko menambahkan, dampak masyarakat bersepeda dengan menjadikan sepeda alat transportasi memiliki sejumlah manfaat.
“Jumlah konsumsi BBM menurun yang berakibat kepada pemakaian subsidi dan devisa yang menurun. Belum lagi pertumbuhan industri sepeda yang berdampak kepada penyerapan tenaga kerja dan pajak,” tutur dia.
Ia menambahkan, indeks kesehatan masyarakat juga akan meningkat berakibat subsidi kesehatan yang akan menurun dan lebih efficient
“Indeks kebahagiaan masyarakat meningkat yang berakibat tingkat produktivitas masyarakat menjadi baik. Belum lagi, pengurangan tingkat polusi yang berakibat pada kesehatan lingkungan dan jangka panjang menjadi nilai bargaining untuk isu carbon trade dunia bagi Indonesia,” tandas Eko.
Laporan: Muhammad Lutfi