KedaiPena.Com – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta Tokopedia bertanggung jawab bila memang kabar kebocoran data pengguna e-commerce jual beli tersebut benar adanya.
“Kalau memang nantinya dari akibat diatas ada yang dirugikan dari sisi penggun pasti Tokopedia harus bertanggung jawab dan ini harusnya Tokopedia sudah ada aturannya,” kata Ketua APJII Jamalul Izza kepada KedaiPena.Com, Minggu, (3/5/2020).
Jamalul berharap agar e-commerce yang didirikan William Tanuwijaya kedepan dapat lebih hati-hati dan melakukan penambahan pada sektor keamanan untuk melindungi data para penggunaa.
“Saya harapkan Tokopedia lebih berhati-hati dan menambahkan keamanan serta menutup lobang keamanan yang dianggap celah buat pihak untuk mengambil data ini. Sebab ini menyangkut dengan data-data yang penting juga dari pelanggannya Tokopedia,” ungkap dia.
Pesan tersebut, kata Jamalul, termasuk kepada para e-commerce lainnya agar ke depan apa yang menimpa Tokopedia tidak terulang.
“Pesan saya agar para e-commerce bisa lebih meningkatkan keamanan sistem atau aplikasinya agar ke depan tidak terjadi hal hal seperti ini lagi,” tegas Jamalul.
Diketahui, akun Twitter @underthebreach melaporkan ada 15 juta data pengguna Tokopedia dikabarkan bocor dan ditawarkan forum online. Ia menyebut kebocoran data ini sudah terjadi sejak Maret 2020 dan ada lebih dari 15 juta data yang diambil.
Namun demikian, pada Minggu, (3/5/2020), informasi bocornya bertambah menjadi 91 juta data pengguna yang kembali dikabarkan oleh akun Twitter @underthebreach.
Mereka mengklaim diri sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel.
“Update: beberapa aktor sekarang menjual database penuh dari 91 juta akun Tokopedia seharga US$5.000 di Darknet,” cuitnya.
“Ini sangat buruk, pastikan Anda. mengganti password untuk perangkat lain jika kamu kembali menggunakan password,” lanjut kicauan akun tersebut.
Tokopedia sendiri memastikan pihak terus berupaya menjaga data pengguna lantaran bisnisnya tersebut merupakan bisnis kepercayaan.
VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak memastikan, informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi.
Pihak Tokopedia sendiri saat ini terus melakukan investigasi, namun belum ada informasi lebih lanjut yang dapat disampaikan.
“Tokopedia juga menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan OTP yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun, maka kami selalu mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan untuk alasan apapun,” ungkapnya saat dihubungi.
Laporan: Muhammad Hafidh