KedaiPena.Com – Jika kalian berpetualang ke alam bebas, yang harus diperhatikan adalah cara untuk buang air besar.
Dalam kepramukaan, dikenal istilah ‘kybo’ sebagai teknik ‘buang air besar’ di alam bebas.
‘Kybo’ secara umum terkait dengan kakus atau hanya sekedar lubang di tanah.
Secara mendasar, ‘kybo’ terkait juga dengan istilah, tetap keluarkan isi perutmu.
Dilansir dari buku Teknik Hidup di Alam Terbuka, terbitan True North, ada beberapa aturan mengenai penggunaan ‘kybo’ ini.
Pertama-tama gali lubang menggunakan pisau lapangan atau sekop kecil.
Untuk ukuran, lebih dari 60 inchi atau 1,5 meter dengan lebar yang disesuaikan.
Lubang pembuangan ini harus jauh dari sumber air, minimal 70 meter.
Sediakan juga tisu di wadah yang kedap air. Jika tersedia bubuk kapur atau apa saja seperti abu.
Hal ini akan menjamin sisa buangan terurai di bawah tanah dan membantu mengontrol bau busuk. Selalu cuci tangan setelah selesai buang hajat.
Sebelum meninggalkan lubang, siram lubang kakus dengan air dua ember penuh, kemudian tutuplah dengan rerumputan.
Patut diketahui, di beberapa referensi menjelaskan, ‘kybo’ harus ditandai dengan ranting kayu dan tutup dengan batang, daun pohon atau bahan alamiah lainnya.
Selalu tutup pintu ‘kybo’, agar binatang tidak masuk fasilitas ini.
Jangan gunakan ‘kybo’ sebagai tempat untuk sampah karena ini akan menarik perhatian binatang.
Pada saat berkemah kita tidak selalu bisa melakukan membangun ‘kybo’ untuk digunakan. Terkadang kita harus menggunakan cara ’cat-hole’.
Menggali seperti kucing, lubang dangkal dengan kedalaman maksimal 6 inchi atau 1,5 meter.
Jika tidak ada abu, maka bisa menggunakan tisu yang dibasahi air. Ingat, bukan tisu basah ya.
Kemudian, kita bisa mengaduknya dengan batang kayu dan menutupnya dengan tanah setelah digunakan.
Pembuangan kotoran manusia di alam terbuka harus menjadi kepedulian kita.
Selain terkait soal kesehatan pencernaan, ini juga terkait dengan kelestarian alam.
Kelalaian prosedur buang air besar dapat membuat kerusakan lingkungan.
Laporan: Muhammad Lutfi