KedaiPena.Com – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, dalam politik segala dinamika yang mewujud bukanlah suatu kebetulan semata. Menurut Kamhar sapaanya, hal itu sebuah manifestasi dari tindakan bertujuan.
“Segala sesuatunya by design, tidak tiba-tiba. Termasuk wacana Presiden tiga periode, apalagi wacana ini sudah berulang-ulang kali dipresentasikan oleh aktor-aktor yang sama yang terafiliasi dengan penguasa,” kata Kamhar, Rabu, (23/6/2021).
Kamhar melanjutkan,dalam menyikapi dan membaca wacana ini, ada beberapa kemungkinan yang menjadi dugaan motif. Pertama, kata Kamhar, untuk testing the water mengukur respon publik.
“Jika tak ada resistensi maka sangat mungkin skenario ini dijalankan,” tegas Kamhar.
Sedangkan yang kedua, lanjut Kamhar, sebagai upaya membangun bargaining posisi. Terkait skenario kedua ini, Kamhar mendengar, informasi telah terjadi lobi-lobi untuk menambah periode masa jabatan Presiden dan Anggota DPR sampai 2027.
“Artinya ada penambahan masa jabatan selama 3 tahun, dari 5 tahun menjadi 8 tahun pada periode kedua. Jelas ini pengangkangan amanah reformasi dan inkonstitusional,” papar Kamhar.
Dengan demikian, Kamhar menegaskan, jika pembatasan masa jabatan Presiden hanya dua periode dan periodenya selama 5 tahun telah diatur dalam amandemen UUD ‘45.
Hal ini sebagai amanah reformasi untuk memastikan sirkulasi dan pergantian kepemimpinan nasional dapat berjalan tanpa sumbatan dan menghindarkan pada jebakan kekuasaan.
“Masa jabatan yang terlalu lama akan membawa pada kekuasaan absolut. Bahaya dari ini telah diingatkan Lord Acton “power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely” bahwa kekuasaan cenderung korup, kekuasaan mutlak benar-benar merusak,” ungkap Kamhar.
Kamhar menegaskan, Indonesia sendiri juga mempunyai pengalaman sejarah yang tidak indah untuk dikenang akibat tak adanya batas masa jabatan Presiden ini.
“Amandemen pembatasan masa jabatan ini sebagai respon agar pengalaman ORLA dan ORBA tak kembali terulang dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Keduanya terjebak pada jebakan kekuasaan yang ingin terus menerus berkuasa seumur hidup,” demikian Kamhar.
Laporan: Muhammad Hafidh