KedaiPena.Com – Pemda Kabupaten Mimika, Papua ingin meminta persentase jika divestasi Freeport Indonesia jadi dilakukan. Pemerintah sendiri meminta Freeport melepas 51 persen.
Begawan ekonom DR. Rizal Ramli pun mendukung rencana itu. “Ini semua harapan kita. Harus berani,” kata Rizal Ramli dalam keterangan kepada KedaiPena.Com ditulis Sabtu (4/3).
Menurut ekonom ‘problem solver’ ini, upaya Pemda Mimika yang meminta saham sebesar 21 persen, harus memperhatikan berbagai catatan. Antara lain, adanya kepedulian dan perhatian khusus terhadap lingkungan hidup di sekitar area tambang Freeport.
“Soal lingkungan hidup, pernah ditulis The New York Times, Freeport perusak lingkungan,” tutur mantan Menko Maritim dan Sumber Daya itu.
Lalu, yang kedua perlu adanya perbaikan di dalam sistem pemerintahan. Artinya, sistem di pemerintahan harus konsisten dan tidak mudah digertak.
“Harus konsisten, harus perjuangkan good governance. Tapi, banyak elit kerjanya tipu-tipu. Elit Papua juga harus diperbaiki. Jadi, stop tipu-tipu,” tegas pria yang akrab disapa RR itu.
Kemudian hal yang ketiga, lanjutnya, dalam berbisnis itu harus adil atau fair. Sehingga tidak hanya menguntungkan perusahaan dan pemerintah. Tapi juga, dapat menguntungkan masyarakat.
“Kita ini ada faktor unfairness (ketidakadilan). Bisnis boleh, tapi harus fair. Jadi, selain good government harus ada bisnis yang fair,” papar Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid.
Laporan: Muhammad Hafidh