KedaiPena.Com – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais mendukung wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberi izin becak beroperasi kembali di jalan-jalan kecil ibu kota.
Namun ia mengusulkan agar becak yang akan dioperasikan adalah becak listrik, karena cocok untuk iklim ibukota yang harus ramah lingkungan.
“Pada 2014 lalu saya pernah meluncurkan becak bertenaga listrik yang mampu berjalan 60 kilometer di Yogyakarta. Becak itu adalah hasil kreasi warga Yogyakarta, Winawan atau Wiwin dengan memodifikasi becak model lama yang masih digenjot,†kata Hanafi Rais yang juga Wakil Ketua Umum DPP PAN ini.
Kehadiran kembali becak di ibu kota ini tidak perlu jadi polemik karena selama tidak menganggu ketertiban dan bermanfaat bagi konsumen maka yang perlu disiapkan adalah regulasinya yang jelas. Apalagi menurut Hanafi, becak itu khusus diperuntukan di wilayah perumahan.
“Wacana becak di ibu kota harus diarahkan pada pemikiran positif, apalagi kalau mengunakan becak listrik. Bisa ditempatkan di perumahan-perumahan atau saya usulkan di tempat wisata juga. Selain bisa membantu konsumen, mempercantik daerah wisata atau bahkan mengembalikan mata pencaharian para pengayuh becak yang sudah ada,†paparnya.
Namun perlu dicatat adalah pengoperasian becak-becak listrik tersebut haruslah dari becak-becak yang sudah ada, bukan menambah becak baru agar tidak menambah lagi arus urbanisasi ke ibukota.
“Becak-becak yang sudah ada sebelumnya bisa dimodifikasi menjadi becak listrik. Jangan sampai malah berkembang becak motor nanti. Teknisinya sudah ada dan kami akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta. Intinya adalah bagaimana membuat ibukota menjadi nyaman bagi warganya,†ujarnya.
Sementara wacana becak listrik untuk tempat-tempat wisata ini agar ada integrasi dengan pengunaan transportasi umum bagi masyarakat yang ingin mengunjungi tempat wisata tanpa membawa kendaraan pribadi.
“Misalnya kalau ingin berwisata ke Ancol bisa mengunakan Trans Jakarta lalu melanjutkan dengan becak listrik di area Ancol sehingga lebih nyaman dan tidak ada penumpukan kendaraan. Atau di tempat wisata lainnya di Jakarta juga diterapkan hal sama,†jelasnya.
Hanafi Rais mendukung bila kebijakan beroperasinya becak listrik sebagai turunan dari program bernama Community Action Plan (CAP). Program ini ditetapkan Anies berada di bawah Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).
Program ini dikampanyekan oleh United Nations Human Settlements Programme (UN–Habitat), badan PBB yang didirikan pada 1978 untuk pemukiman dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
“Semoga usul ini terealisasi dengan pertimbangan tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2017 tentang Ketertiban Umum. Aturan ini kerap dipakai otoritas terkait melakukan razia becak, dengan operator lapangan Satpol PP,†ujarnya.
Becak listrik yang diluncurkan Hanafi Rais pada 2014 lalu selain menggunakan tenaga listrik atau batere, becak tersebut juga masih bisa digenjot dengan tenaga manusia. Becak tersebut masih seperti bentuk aslinya. Hanya sedikit modifikasi untuk menempatkan dinamo di bagian bawah jok.
Hanafi memperkenalkan pembuat becak listrik yakni Winawan atau Wiwin. Dia lulusan STM Nasional di Yogyakarta. Untuk membuat satu becak listrik, ia membutuhkan biaya sekitar Rp 15 juta.
Sistem listrik becak ini menyerupai dengan motor matik. Penggerak utama adalah sebuah dinamo dan batere dari aki. Pengisian aki hanya membutuhkan listrik 30 watt, sehingga daya listrik di rumah semisal 450 watt atau 900 watt bisa digunakan.
Aki tersebut diisi selama 4 jam dapat mengangkut beban sekitar 300 kilogram. Jarak tempuh 60 kilometer dan dapat digunakan selama 16 jam.
Laporan: Irfan Murpratomo