KedaiPena.Com – Kabar terkait penangkapan terhadap politisi Demokrat Ramadhan Pohan menjadi salah satu trending topik pembicaraan di jejaring sosial Twitter, Rabu (20/7).
Selain twitter link-link pemberitaan terkait penangkapan Wasekjen DPP Demokrat itu, beberapa komentar lucu juga mewarnai twitter.
“Ramadhan Pohan disangka utang piutang, ia tanggung beban itu sendiri. Lain dengan utang RI pada Cina. Seluruh rakyat harus ikut menanggung,†demikian cuit Rachland Nashidik @ranabaja.
Tak kala lucu, pemilik akun @Samsoegi dengan nama akun Bantal Kecil agaknya melayangkan sindiran lucu.
“Prihatin dg (dengan) bang Ramadhan Pohan yg ditangkap polisi. Ini diskriminasi, teman2nya yg lain ditangkap KPK kok dia polisi. Tidak adil,†cuitnya.
Akun lain menyindir senada, bahkan mengait-ngaitkan pekerjaan Ramadhan Pohan yang pernah menjadi Pemred. “padahal ramadhan pohan itu mantan pemred lho (lha trus kenapa? Hehe) re: penipuan,†cuit akun Mumu Aloha @mumualoha.
Hingga berita ini ditayangkan, pembicaraan terkait Ramadhan Pohan mencapai 2.685 kali Tweet.
Sebagaimana diberitakan, kabar mengejutkan datang dari Politisi Demokrat Ramadhan Pohan. Wasekjen DPP Demokrat itu dikabarkan ditangkap Ditreskrimum Polda Sumut di kediamannya di Jakarta, Selasa (19/7) kemarin terkait dugaan penipuan Rp24 Miliar.
Penangkapan terhadap mantan anggota DPR RI itu dikabarkan paska penetapan sebagai tersangka. Polda Sumut telah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan, namun Ramadhan disebutkan tidak menghadiri panggilan itu.
“Ya, benar, Ramadhan Pohan dijemput paksa dari Jakarta karena tidak memenuhi panggilan Polda Sumut,” kata Kabid Humas Polda Sumut Rina Sari Ginting.
Informasi dihimpun, uang senilai Rp24 miliar itu merupakan pinjaman dari rekan dan simpatisannya saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan.
Terkait itu, Ramadhan Pohan pun melayangkan bantahan. Kepada KedaiPena.Com, ia mengaku tidak ditangkap maupun ditahan.
“Tak ada penahanan. Sampai detik ini ya. Ngga tau sore atau besok atau kapan atau tetap ngga ada. Let’s see,†kata mantan calon Wali Kota Medan itu.
(Dom)