KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Muhammad Haikal menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah setuju dengan kebijakan pencabutan subsidi listrik PLN. Utamanya, pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA.
Hal itu, kata Haikal sapaan akrabnya, dikarenakan golongan penerima subsidi listrik 900VA, sebenarnya bukan kategori orang dengan ekonomi di atas rata-rata atau kaya.
“Beban rakyat makin hari makin berat yang diminta oleh pemerintah. Entah kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PKB) tanah, Pajak Kendaraan  Bermotor (PKB), BBM dan sebagainya. Kalau bertubi-tubi ya jelas jadi beban,” jelas Haikal saat dikonfirmasi oleh KedaiPena.Com, Jumat (14/7).
Haikal melanjutkan, sekalipun memang Perusahan Listrik Negara (PLN) sedang mencoba melakukan efisiensi. Namun, pencabutan subisdi listrik bukanlah solusi.
“PLN memang perlu dipacu untuk efisiensi. Tapi jangan beban mahal PLN jadi beban rakyat. Itu bukan solusi,” ujar politikus Partai Gerindra ini.
Haikal pun menyoroti, saran efisiensi untuk PLN yang pernah dilontarkan oleh Begawan Ekonomi Rizal Ramli. Menurut Haikal, langkah-langkah yang disebutkan oleh Rizal Ramli sewaktu menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim patut diuji.
“Langkah-langkah yang digaris besarkan Pak RR (sapaan Rizal Ramli) semua realistis juga perlu diuji. Karena, penghematan biaya dan efisiensi ditubuh PLN jelas perlu dilakukan,” tandas Haikal.
Perlu diketahui, sewaktu menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli pernah mendorong tiga langkah efisiensi untuk perusahaan plat merah yang dipimpin oleh Sofyan Basir ini.
Ketiga langkah tersebut, ialah pengurangan kerugian transmisi dari 10% ke 3%, lalu juga mulai merenegosiasi harga pembelian bahan bakar untuk dapatkan potongan harga 10%, serta pengurangan mark up anggaran proyek dari 30% ke 20%.
Langkah itu pun disambut baik dari oleh berbagai kalangan. Karena, sangat jauh lebih baik dari pada mencabut subsidi listrik yang akan sangat memberatkan masyarakat. Utamanya masyarakat menengah ke bawah.
Laporan: Muhammad Hafidh