KedaiPena.Com – Program BBM Satu Harga yang digagas oleh Pertamina dan Pemerintah belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat. Masih banyak masyarakat di daerah pelosok yang tidak menikmati tuah dari program tersebut.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi VII Eni Maulani Saragih saat menanggapi sejumlah permasalahan dalam program BBM Satu Harga yang digagas oleh Pertamina dan Pemerintah.
“Di SPBU sih ga pernah beda harga semua satu harga. Tapi saat sampai di tingkat konsumen itu yang tidak satu harga. Coba cek di daerah-daerah pelosok BBM, belum satu harga,” ujar Eni kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (24/3/2018).
Dengan kondisi demikian, politikus Golkar ini menilai, diperlukan pembangunan infrastruktur di sektor migas untuk mewujudkan program BBM Satu Harga secara nyata.
“Supaya masyarakat punya akses langsung. Selama tidak bangun infrastruktur “nonsense” untuk BBM Satu Harga,” beber Eni.
Eni mengaku banyak cara dan skema yang bisa dilakukan oleh Pertamina beserta Pemerintah untuk membangun infrastruktur di sektor migas, salah satunya melalui skema Build Operate Transfer (BOT).
BOT sendiri adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya. Kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
Dan kemudian diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu tersebut. Sistem BOT sendiri sudah tercantum dalam Permendagri 19/2016 dengan nama BGS.
“Kan bisa kerja dengan swasta, kalau Pertamina tidak mampu bangun berikan kepada swasta dengan menggunakan sistem BOT. Ini kan cuma masalah skema padahal banyak cara,” tandas Eni.
Laporan: Muhammad Hafidh