KedaiPena.Com – Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi meminta agar pemerintah dapat mencari jalan tengah dari dampak kenaikan harga sejumlah jenis BBM per 1 Juli ini.
Fahmi mengakui, jika mengikuti perkembangan harga minyak dunia, memang ada urgensi menaikkan harga BBM, Pertamax dan Pertalite. Jika tidak dinaikkan, lanjut Fahmi, Pertamina akan menanggung ‘potential lost’.
“Dalam kondisi tersebut, Fahmi menyarankan, agar Pemerintah harus bisa mencari jalan tengah. Tidak menaikkan harga BBM, tapi menambah subsidi BBM dari APBN,” jelas dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, ditulis Senin (2/7/2018).
“Hal itu agar Pertamina tidak menanggung ‘potential lost’ dalam jumlah besar. Berikan subsidi BBM dari APBN untuk tidak menaikkan harga Premium dan solar,†pungkas Fahmi.
Diketahui, usai Lebaran 2019, Pemerintah memberikan kado pahit kepada masyarakat. Kado tersebut adalah kenaikan harga bahan bakar minyak.
Selengkapnya, daftar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) PT. Pertamina, berlaku mulai tanggal 01 Juli 2018 jam 00.00.WIB.
1. Pertalite Rp.7.800,- Tetap
2. Pertamax Rp.9.500,-Naik Rp 600,-
3. Pertamax Turbo Rp.10.700,- Tetap
4. Pertamina Dex Rp.10.500,- naik Rp 400,-
5. Dexlite Rp.9.000,- naik Rp 900,-
6. Minyak Tanah Non Subsidi Rp.11.550,- Tetap
Laporan: Muhammad Hafidh