KedaiPena.Com – Memasuki hari ke-8 bencana gempa bumi dan tsunami Palu Donggala, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menerima bantuan dari para donatur yang ingin membantu para korban di Palu dan Donggala. Salah satunya adalah kumpulan perusahaan yang bergerak di berbagai jenis usaha yang berasal dari Thailand.
Donasi yang diberikan oleh  PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Indonesia dan PT Jembayan Muarabara Sakari ini merupakan dana yang dikumpulkan dari para karyawan dari masing-masing perusahaan. PPTEP menyalurkan Rp300 juta rupiah dan PT Jembayan menyalurkan Rp200 juta serta Rp5,5 juta dari sumbangan karyawan PT Jembayan secara simbolis kepada Baznas.
Donasi ini diterima oleh Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta, yang mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian dari dua perusahaan ini.
General Manager PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Indonesia Titi Thongjen mengungkapkan bahwa kantor pusat PTTEP di Thailand sangat prihatin dengan kejadian ini dan melakukan rapat darurat untuk mengambil langkah yang paling tepat untuk membantu para korban di Palu dan Donggala.
“Bantuan dari Thailand diberikan melalui perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan yang langsung berasal dari pemerintah Thailand dan orang-orang Thailand yang bermukim di Indonesia. Bantuan ini akan disampaikan secara bertahap tapi semuanya akan disalurkan melalui Baznas. Kami merngharapkan semua yang ada di Indonesia, baik masyarakat Indonesia maupun orang asing yang bermukim di Indonesia dapat bersatu untuk memberikan bantuan pada korban Palu dan Donggala,†kata Titi kepada media, ditulis Minggu (7/10/2018).
Titi menyampaikan fase bantuan ke-dua akan langsung berasal dari pemerintah Thailand. Sementara Direktur PT Jembayan Muarabara dan Sakari, Surachai Sukhahuta meminta agar semua pihak bersinergi untuk membantu korban di Palu dan Donggala
“Apa yang kami berikan ini bukanlah sesuatu yang besar. Kami berharap, apa yang kami sampaikan bisa membantu para korban bencana di Palu dan Donggala. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Baznas yang mau menyalurkan bantuan kami ini sehingga bisa tepat sasaran,†kata Surachai.
Hingga berita ini diturunkan, Arifin menyampaikan Baznas sudah mengirimkan 5 tim yang memiliki fungsi masing-masing. Terakhir pagi ini Jumat (5/10/2018) yang merupakan tim rescue ke dua dan menjadikan jumlah staf Baznas yang berangkat ke Palu Donggala menjadi 19 orang. Total bantuan yang dikucurkan sudah mencapai Rp7,8 milyar dengan bentuk bantuan berupa makanan, fasilitas tempat tinggal, tim psiko sosial dan fasilitas kesehatan.
“Bantuan yang dilakukan Baznas kami usahakan tidak terlihat mencolok dan menyatu dengan para korban. Kami berusaha menyatu dengan para korban dan tidak menjadikan mereka sebagai objek tapi menjadi bagian dari proses penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Para korban ikut terlibat dalam proses pembangunan rumah sakit, dapur umum dan setiap proses pembangunan fasilitas yang dibutuhkan di lokasi,†ujar Arifin.
Laporan dari lapangan, saat ini kondisi Palu menjadi bau amis karena banyaknya korban meninggal yang belum dievakuasi dan dikuburkan.
“Tim rescue kami turut membantu dalam proses evakuasi dari bangunan runtuh dan juga mengangkat jenazah untuk diproses selanjutnya dan dimakamkan,†tambah Arifin.
Laporan: Ranny Supusepa