KedaiPena.Com – Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan memprediksi tensi politik di Pilkada Tapteng 2017 akan meningkat di H-7 pencoblosan 15 Februari 2017 mendatang.
“Semua pasangan kita lihat mengerem langkah, tidak ada yang berbuat apa-apa, saya sampaikan dikusi lepas kepada asisten tadi, ini akan muncul h-7, akan ada pergerakan pengumpulan massa, pertemuan-pertemuan, malah diujung kampanye ini baru dilakukan, dan mungkin 3 hari sebelum pemilihan akan ada pengumpulan dengan dalih pembekalan saksi,†ujar Syafrida kepada wartawan di Pandan, Rabu (28/12).
Terkhusus pembekalan saksi tersebut, Syafrida mengungkapkan sah-sah saja dilakukan. Kendati dirinya mengingatkan agar kegiatan tersebut tidak dijadikan sebagai momen transaksi politik yang menjanjikan dan memberikan sesuatu.
“Ini selalu jadi modus, dan kita sulit masuk, kecuali pengawas kita berganti baju, jadi target kita teman-teman media, siapa tau disana terjadi transaksi, menjanjikan memberikan, ini yang perlu kita antisipasi,†ungkap Syafrida.
Ia menambahkan, persoalan yang juga menjadi perhatian bagi pihaknya adalah besarnya potensi money politik saat dilakukannya distribusi C6. Karena itu dirinya mengingatkan agar KPU Tapteng dapat meningkatkan pengawasan secara ketat.
“Yang tidak kalah penting pendistribusian C6, itukan wajib dikembalikan ke PPS. Kalau tidak dilakukan KPU secara ketat, ini akan terjadi kejadian di Siantar, karena peristiwa money politic ini peluangnya sangat besar terjadi. Dan MK kan tidak lagi menyidangkan itu, sekarang sudah di Bawaslu, sementara peraturan perundang-undangan itu 60 hari sebelum pemungutan suara sudah berakhir di Bawaslu itu, tapi pidana umumnya bisa berjalan,†katanya.
Laporan: Dom