KedaiPena.Com – Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan mengakui bahwa kinerja Panwaslih Tapteng yang digawangi Jonas Bernard Pasaribu mengalami banyak kelemahan dan menyebabkan munculnya krisis kepercayaan masyarakat.
“Kita paham, tadi kan keinginan menuntut kita (Bawaslu Sumut-red) hadir disini sudah menunjukkan krisis kepercayaan,†ujar Syafrida kepada wartawan usai Sosialisasi dan Tatap Muka pengawasan partisitipatif bersama sejumlah stakeholder dan masyarakat Kabupaten Tapteng di Pia Hotel, Pandan, Rabu (28/12).
Kendati, Syafrida mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan terus memberikan kepercayaan kepada Panwaslih Tapteng untuk melaksanakan kerja-kerja pengawasan.
“Tapi bagi kami, kami masih mempercayakan tugas itu kepada panwas, kami akan terus meningkatkan pembinaan kepada mereka, memang yang menjadi persoalan jarak ini,†katanya.
Terkait munculnya usulan agar Bawaslu Sumut membuka posko di Kabupaten Tapteng mengingat lemahnya kinerja Panwaslih Tapteng dalam pengawasan Pilkada Tapteng 2017, Syafrida mengaku hal tersebut bisa saja dilakukan. Meski, Panwaslih tetap saja menjadi ujung tombak dalam melakukan pengawasan tersebut.
“Usulan membuka posko bisa saja, tapi tetap kemungkinannya panwas yang menjadi ujung tombak kami (Bawaslu Sumut-red) hanya mensupervisi. Ya (Posko akan dibuka) kalau memang nanti ternyata ada kejadian luar biasa, money politic yang begitu massif, seperti di Siantar kan kami turun,†pungkas Syafrida.
Begitupun, Syafrida menuturkan kepada masyarakat yang menginginkan agar laporan adanya pelanggaran dapat ditindaklanjuti oleh Bawaslu, saat ini sudah tersedia aplikasi Go Awaslu yang dapat di download dengan menggunakan telepon pintar.
“Ya bisa melapor langsung ke Bawaslu, misalnya dengan go awaslu yang bisa di download ke smartphone, dan laporan bisa ditindaklanjuti langsung,†katanya.
Laporan: Dom