KedaiPena.Com – Kepala Bank BJB Cabang Tangerang Selatan (Tangsel) Ockie Castrena mengatakan kerjasama antara pihaknya dengan pemerintah kota pimpinan Airin Rachmy Diany sudah dilakukan sejak Kota Tangsel masih menyatu dengan Kabupaten Tangerang.
Ockie begitu ia disapa menjelaskan bahwa kerjasama pihaknya dengan Pemkot Tangsel saat itu dilakukan untuk mengelola kas daerah.
Kerjasama itu, lanjut Ockie, kemudian berlanjut hingga sekarang lantaran BJB bernama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), sekalipun Banten sudah lepas dari Jawa Barat.
“Silakan tanya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tanya juga ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nama kita tetap PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,” ujar ockie, kepada KedaiPena.Com, Rabu, (11/3/2020)
Ockie menambahkan kerjasama antara Pemkot Tangsel juga masih dilakukan lantaran saham Bank BJB langsung dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten.
“Bank BJB sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Barat dan Banten,” papar dia.
Prosentasenya, 75 persen saham dimiliki oleh Pemprov Jabar. Sisanya dimiliki oleh berbagai pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat dan Banten, termasuk juga kepemilikan publik.
“Secara legal, kita perusahaan Tbk (terbuka). Ini yang memang terkadang menjadi salah pengertian,” sambungnya.
Dia juga menjelaskan memang sebelumnya Bank BJB ialah Bank Jabar. Namun setelah ada pemekaran Banten di tahun 2000, Bank BJB juga ada di wilayah Banten.
Kemudian, lanjut dia, Bank BJB masih ditunjuk sebagai bank pengelolaan kas dari Provinsi Banten.
“Intinya kalau berbicara masalah Bank BJB, kita adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, jadi bukan Bank Jabar saja, kita itu Jawa Barat dan Banten,” tandas dia.
Sebelumnya, Pengamat Perbankan Batara Simatupang meminta agar pemerintah Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai bagian dari Pemerintahan di Banten menggunakan Bank Banten sebagai alat transaksi, bukan malah memakai Bank BJB.
Salah satu cara agar dapat mewujudkannya, Pemkot Tangsel mengambil peran sebagai salah satu pemegang modal Bank Banten. Selanjutnya, dapat mendorong Bank Banten mempersiapkan infrastrukturnya.
“Baru bisa lepas dari Bank BJB,” ujar Pengamat Perbankan Batara Simatupang kepada KedaiPena.Com, Jumat (21/2/2020).
Sementara itu, dilansir dari Detik.com, Pemerintah Provinsi Banten memutuskan melepas seluruh sahamnya sebesar 5 persen atau setara Rp300 miliar di Bank BJB.
Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BJB yang digelar di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Selasa (11/12/2018).
Laporan: Sulistyawan