KedaiPena.com – Paska pengetatan ekspor beras India, pemerintah Indonesia, membatalkan rencana impor beras dari India dan melalui Perum Bulog, akan mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan rencana pemerintah untuk mengimpor beras dari India, batal, sejalan dengan kebijakan pengetatan kebijakan ekspor India.
“India lagi melarang ekspor berasnya. Tapi kita aman, Insya Allah,” kata Zulhas di Gedung DPR, Senin (4/9/23).
Disampaikan, saat ini Indonesia memiliki stok 1,6 juta ton beras. Sementara, Pemerintah menargetkan cadangan beras ada di angka 2 juta ton. Karena itu pemerintah tengah membuka keran impor sebanyak 400 ribu ton. Pemerintah menugaskan perum Bulog untuk mengimpor dari dua negara Asean lainnya, yakni Thailand dan Vietnam.
Pemilihan kedua negara itu karena India saat ini tengah mengencangkan kebijakan impor beras. Padahal, negeri yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi itu memiliki stok beras lebih dari cukup, yakni sebanyak 7 juta ton padahal kebutuhan dalam negerinya hanya 4 juta ton.
“India akan Pemilu, dia inflasi cukup tinggi kalau nggak salah hampir 8 persen, dengan segala cara pemerintah India terkait panganan dilarang ekspor agar harga turun, inflasi terkendali karena musuh semua pemerintahan mau pemilu itu inflasi. Itu dampak psikologis,” ujarnya.
Zulhas menyampaikan kebijakan India ini telah menimbulkan dampak psikologis pada harga beras di Indonesia.
“Untuk meminimalisir dampak buruk, pemerintah harus mengandalkan stok dalam negerinya sendiri. Karena setiap negara tengah mengamankan kepentingan dalam negerinya terlebih dahulu. Dulu kita nggak swasembada nggak apa-apa, asal punya uang bisa beli. Sekarang punya uang pun nggak bisa beli karena masing-masing negara mengamankan stoknya,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena