KedaiPena.Com – DPP Partai Demokrat (PD) angkat bicara soal pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menegaskan partainya tidak mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat di pemilu.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, jika
masing-masing Partai Politik memiliki konsepsi dan cara pandang dalam hal membangun koalisi. Hal ini, termasuk kriteria-kriteria yang dipersyaratkan dan dipedomani.
“Dalam hal membangun koalisi, Partai Demokrat telah memiliki pengalaman selama dua periode mengawal Pemerintahan SBY merajut dan mengkonsolidasikan koalisi partai-parati pendukung pemerintah pada masa itu,” kata Kamhar sapaanya Sabtu, (28/5/2021).
Kamhar menuturkan, berdasarkan pengalaman, Demokrat memaknai politik senantiasa cair dan dinamis. Sehingga, prinsip koalisi senantiasa dibangun atas azas kesamaan kepentingan serta kesamaan cara pandang.
“Secara garis besar di era reformasi ini pembagian partai politik terbagi atas dua kategori yaitu partai nasionalis dan partai Islam. Dalam prakteknya tak ada kendala dan masalah dalam membangun koalisi baik sesama partai nasionalis maupun antara partai nasionalis dengan partai Islam,” tutur Kamhar.
Kamhar menegaskan, partai Demokrat adalah partai nasionalis yang ideologinya pancasila dengan azas nasionalisme religius. Secara empirik Partai Demokrat pernah berkoalisi dengan sesama partai nasionalis maupun dengan partai Islam.
“Dan tak ada persoalan sama sekali, malah saling menguatkan karena masing-masing partai politik memiliki keunggulan komparatif,” papar Kamhar.
Dengan kondisi demikian, Kamhar memandang, apa yang disampaikan oleh Hasto merupakan suatu hal yang wajar. Meskipun tetap, menimbulkan pertanyaan apabila yang dikemukakan sebagai faktor pembatas yang menjadi penghalang koalisi adalah faktor ideologi dan karakteristik Parpol.
“Karena seluruh variabel-variabel yang dipresentasikannya dimiliki juga dalam koalisi partai politik yang tergabung dikoalisi Pemerintahan Jokowi di bawah koordinasi PDIP saat ini. Jadi apa yang disampaikannya kontradiktif,” kata Kamhar.
Kamhar melanjutkan, secara empirik Partai Demokrat juga belum pernah berkoalisi dengan PDIP, namun tak ada hal yang sifatnya mendasar apalagi secara ideologis yang menjadi penghalang untuk kemungkinan membangun koalisi dikemudian hari.
“Ingat pameo dalam politik, tak ada kawan dan lawan yang abadi kecuali kepentingan,” tegas Kamhar.
Laporan: Sulistyawan