KedaiPena.Com – Komisaris Independen PT Telkom Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, bahwa banyak kota yang membuat konsep smart city namun ternyata tidak ada dampaknya yang cukup signifikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Marsudi dalam webinar smart city dengan tema Percepatan Transformasi Digital Melalui Pengembangan Smart City Menuju Masyarakat Digital Indonesia, Kamis (24/09/2020).
“Banyak terjadi dimana-mana smart city tetapi ternyata tidak ada dampaknya dan ini yang berbahaya disitu, karena itu saya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran untuk mencegah itu dan bagaimana menjadikan smart city itu kepada tracknya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh warga,” ucap Marsudi.
Ia menuturkan, bahwa apa yang akan di bagian dari 100 smart city akan menjadikan 100 kabupaten kota sebagai proyek percontohan smart city yang baik dan benar.
“Karena smart city tidak perlu diartikan dengan menggunakan teknologi yang canggih kemudian ada WiFi dimana-mana serta teknologi nya dengan ada dasbor dan segala macam, itu bukan smart city,” tuturnya
Selanjutnya, ia pun menyampaikan smart city itu bukan hanya masalah teknologi, tetapi smart city itu bagaimana menggunakan teknologi untuk mengelola kabupaten kota.
“Smart city itu bukan masalah teknologi tetapi smart city itu bagaimana menggunakan teknologi untuk mengelola suatu kabupaten kota atau sebuah kawasan bahkan provinsi sehingga membawa dampak kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Marsudi juga menjelaskan definisi dari smart city agar memiliki pemahaman yang sama sehingga tidak terjebak dalam pemahaman smart city yang harus menggunakan teknologi yang canggih.
“Saya ingin mendefinisikan dulu smart city agar kita punya pemahaman yang sama sehingga tidak terjebak dalam pemahaman smart city itu adalah daerah dengan pakai IT yang canggih-canggih, jadi di Indonesia mengartikan city itu kota tetapi definisi dari kementerian PU adalah kawasan perkotaan. Akan tetapi bukan hanya perkotaan, kabupaten juga dapat menjadi smart city,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan definisi dari smart city dalam singkatan definisikan smart dalam bentuk singkatan, yaitu S nya adalah sensing kemampuan mengindra, kemudian M nya adalah measuring mampu mempunyai alat ukur bagaimana kekuatan penyelesaian masalah.
“lalu A nya adalah analyzing membuat analisis kira-kira menyelesaikan masalah seperti apa, dan R nya adalah responding serta T nya adalah re(t)hinking memikirkan ulang agar problem tersebut tidak terjadinya kembali,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi