KedaiPena.Com – DPRD Kota Tangerang Selatan mendesak pembuatan drainase di setiap akses jalan lintas kota harus segera terealisasi. Hal ini untuk meminimalisir banjir yang kerap melanda di musim hujan.
Hal tersebut ditegaskan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan, Julham Firdaus, kepada KedaiPena.Com, saat diminta tanggapan masih banyak gorong-gorong tak terkontrol di Tangerang Selatan.
Julham Firdaus menegaskan bahwa dalam penanganan banjir, dibutuhkan kerjasama semua elemen.
“Harus ada koordinasi lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dalam penanganan terhadap banjir, jangan sampai kerja sendiri-sendiri. Harus kerja bersama dengan melakukan peninjauan langsung, dan tingkatan Kepala Dinas maupun Kepala bidang jangan hanya menerima laporan saja,” papar Julham, Senin, (1/11/2021).
Politisi Partai Demokrat tersebut mengatakan banjir itu bisa terjadi karena persiapan dan perhitungan yang kurang matang. Seperti tata ruang bangunan yang berdampak buruk dalam jangka panjang, sampai peraturan yang tidak dijalankan dengan tegas.
“Menurut saya, masalah banjir itu ada 3 kriteria, pertama curah hujan atau situasi alam yang tak bisa prediksi, kedua perilaku manusia dan yang ketiga yaitu regulasi kerja, dengan penanganan yang intensif dan benar-benar tegakkan aturan,” ujar Julham.
“Penataan ruangnya pun harus diperhatikan agar penertiban izin juga tepat sasaran. Kajian izin juga harus sesuai aturan dan masukan publik. Karena imbas pembangunan yang tak tertata bisa mengakibatkan aliran sungai semakin sempit dan penyerapan air pun belum di persiapkan, harusnya kan dinas terkait sudah menghitung kemungkinan tersebut,” beber Julham.
Ia menyatakan dalam mengantisipasi bencana seperti banjir, jangan terburu-buru dan asal-asalan. Antisipasi dini itu perlu dilakukan.
“Lakukan aksi, jangan hanya terima laporan,” seru dia.
Julham juga menambahkan pembuatan drainase di setiap akses jalan lintas kota sangat penting dan harus segera terealisasi.
“Normalisasi sungai dan perbaikan drainase yang tidak sesuai dengan standar, perlu ditingkatkan. Kemudian, harus ada juga tindakan pembuatan drainase di akses jalan lintas kota yang sampai saat ini belum terealisasi. Jadi kalau Dewan setiap dapil (daerah pemilihan) menyampaikan masukan dan laporan, harus langsung dicermati dan dilakukan aksi. Dengan Dewan yang dapat turun ke dapil dan menghasilkan sebuah laporan, itu dapat membantu dinas terkait ketika ada waktu kekosongan pemantauan,” tandas Julham.
Sebelumnya Staff Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Ferdy, saat diwawancara oleh wartawan, ditulis Sabtu, (30/10/2021) berujar bahwa dinas terkait harus bisa lebih intens untuk mengontrol sepanjang jalan Rawa Mekar Jaya, Jalan Ciater, Kec. Serpong, Tangerang Selatan. Sebab banyaknya gorong-gorong yang ditutup oleh pemilik ruko.
Seperti yang diketahui, seluruh wilayah di Tangerang Selatan, dianggap rawan banjir dampak La Nina. Ada 30 titik rawan banjir dan genangan se-Tangsel.
Dalam menghadapi siklon La Nina, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie sudah meminta BPBD dan tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran untuk bersiap siaga menghadapi ancaman musibah tersebut.
Kemudian ia mengakui, jajaran Dinas Teknis akan segera melakukan perbaikan saluran air di titik-titik lokasi banjir. Agar ancaman banjir yang menghantui warga Tangsel, tidak sampai terjadi.
“Itu sudah sejak awal. Pertengahan tahun anggaran ini sudah kami kebut banget (untuk perbaikan saluran),” ungkap Benyamin Davnie.
Laporan: Sulistyawan