KedaiPena.Com – Kunjungan wisatawan mancanegara yang dirilis BPS dan Kemenpar RI ke Jakarta di tahun 2016 berjumlah 2.512.005 atau mengalami kenaikan 5.67 persen dari tahun 2015.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2017 mulai dari Bulan Januari samlai Mei berjumlah 1.032.145. Sementara jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke DTW di tahun 2016 berjumlah 32.673.965 mengalami peningkatan dari jumlah 30.512.989 di tahun 2015, sedang untuk tahun 2017 mulai dari Januari hingga Mei berjumlah 13.311.137.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta dari sektor pariwisata pada tahun 2016 berjumlah 4.722.778.604.113. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2015 sebesar 4.300.144.885.688. Sedang untuk tahun 2017 mulai dari Januari sampai Mei, PAD dari sektor pariwisata terhitung 2.029.551.435.320.
Taufan Rahmadi, Tim Percepatan 10 Destinasi Wisata Prioritas Kemenpar mengatakan, sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD di DKI Jakarta.
“Dan data (yang dirilis BPS dan Kemenpar) menunjukkan tren positif tingkat kunjungan wisatawan baik mancanegara ataupun nusantara,” kata dia kepada KedaiPena.Com, Jumat (3/8).
Akan tetapi angka-angka diatas seharusnya bisa lebih ditingkatkan, jika pemerintah Jakarta tidak terlena dengan apa yang diperoleh selama ini. Pemerintah Jakarta harus bisa memahami bahwa ada banyak destinasi wisatanya yang membutuhkan sentuhan kreatif dalam pengembangannya.
“Sebut saja Kepulauan Seribu yang seharusnya bisa mendunia seperti Maldives bila dikemas sungguh-sungguh,” sambungnya.
“Sekarang, coba kita lihat museum dan bangunan bersejarah di Jakarta. Seberapa menarikkah untuk dikunjungi dan bisa menyaingi museum–museum di Paris, misalnya? Mari kita lihat Monas. Apakah dengan kondisinya saat ini masih mampu menjadi magnet bagi Jakarta? Bagaimana segmentasi wisatawan yang datang ke Monas saat ini? Adakah kunjungannya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun?,” ia mempertanyakan.
Jakarta, sambung Taufan, dengan statusnya sebagai Ibukota Negara, pintu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia sudah waktunya untuk berbenah dan melakukan revitalisasi di sektor pariwisatanya.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas