KedaiPena.Com – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyayangkan banyaknya calon kepala daerah Pilkada 2020 yang tidak memerhatikan protokol kesehatan saat melakukan proses pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Sangat disayangkan, banyak calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU tidak mempertimbangkan protokol kesehatan. Dari berbagai foto dan video yang tersebar di internet, arak-arakan ataupun kerumunan massa tanpa masker masih terjadi saat mengantarkan pendaftaran paslon ke KPU setempat,” kata Netty sapaanya, Selasa, (8/9/2020).
Netty khawatir arak-arakan dan kerumunan yang terjadi saat mengantar paslon ke KPU justru akan menjadi klaster baru penularan Covid-19.
“Apakah massa pendukung sudah semuanya dites bebas Covid? Tidak ada jaminankan? Saya khawatir ini menjadi klaster baru karena massa berkerumun dan tidak menjaga jarak aman,” sesalnya.
Apalagi, menurut Netty, dari data yang disampaikan KPU, ada 37 orang calon kepala daerah yang positif Covid-19.
“Harus ada aturan yang jelas dan tegas dari KPU maupun Bawaslu agar masing-masing paslon menaati protokol kesehatan mulai sekarang hingga masa kampanye dan pencoblosan nanti. Aparat di lapangan juga harus tegas menindak jika ada paslon yang tidak menaati protokol kesehatan. Tidak boleh ada pengecualian,” kata Netty.
Netty mengakui memang sulit mengatur massa yang ingin menunjukkan dukungan pada paslon.
“Kadang mereka datang tanpa diminta. Oleh karena itu, para paslonlah yang harus terus memberikan himbauan dan anjuran agar mereka memerhatikan keselamatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Para cakada juga harus jadi contoh atau role model bagi para pendukungnya dengan tetap menggunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun,” ujarnya.
Netty juga mengingatkan agar para cakada memahami bahaya pandemi dan tidak menganggap remeh Covid-19.
“Para cakada harus lebih ‘eman’, lebih sayang kepada masyarakat. Perhatikan keselamatan mereka saat terlibat sebagai tim sukses, pendukung atau pemilih. Deklarasi dan kampanye cakada nantinya harus mematuhi protokol kesehatan atau dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan teknologi digital. Sudah seharusnya para calon pemimpin sayang dan peduli kepada masyarakat yang akan dipimpinnya. Jaga agar rakyat tetap sehat” tandas Netty.
Laporan: Muhammad Hafidh